Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Selidiki Pembegalan Motor dan Ponsel di Kawasan Permukiman Kembangan

Kompas.com - 30/05/2022, 21:12 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembegalan dialami warga saat tengah duduk-duduk santai di kawasan permukiman di Kembangan, Jakarta Barat, pada Sabtu (28/5/2022) selepas tengah malam.

Kanit Reskrim Polsek Kembangan AKP Reno Apri Dwijayanto mengatakan, polisi saat ini tengah memeriksa rekaman kamera CCTV di sekitar lokasi kejadian.

"Kami sedang melakukan penyelidikan dan mengecek CCTV di sekitar lokasi. Saat ini, masih kami analisa," kata Reno saat dikonfirmasi wartawan, Senin (30/5/2022).

Baca juga: Warga Kembangan Dibegal saat Nongkrong di Depan Rumah, Motor dan Ponsel Raib

Kendati demikian, Reno belum bisa menjelaskan lebih jauh terkait ciri-ciri pelaku maupun jumlah pelaku yang diduga datang secar bergerombol tersebut.

RR (23), istri salah satu korban, sebelumnya menceritakan, peristiwa terjadi ketika suaminya tengah berkumpul santai bersama temannya di depan rumah yang juga merupakan tempat usaha percetakan.

"Suami saya sama teman-temannya lagi ngopi. Temennya lagi bawa motor sama handphone. Nah suami saya lagi megang handphone saya," kata RR kepada wartawan, Senin.

Saat sedang asyik bersantai, tiba-tiba ada segerombolan pria berkendara sepeda motor yang menghampiri suami RR dan teman-temannya.

"Tahu-tahu ada dari arah Joglo, ada enam orang tiga motor. Bonceng-boncengan dua orang, dua orang," lanjut RR.

Baca juga: Begal Berkedok Debt Collector Incar Korban Gunakan Aplikasi Pengecek Pelat Kendaraan

Tiba-tiba, dua orang di antara segerombolan itu langsung mengeluarkan senjata tajam dan menodongkan ke leher teman suaminya.

"Terus begal itu datang, dikeluarin sajam celurit, katanya sih ada yang bawa pedang juga. Yang turun, katanya dua orang doang. Satu orang gituin motor, sedangkan yang mengambil handphone itu yang nodongkan celurit," jelas RR.

Lantaran panik ditodongkan senjata tajam di leher, kedua korban pun merelakan ponsel dan motornya dirampas begitu saja.

"Namanya udah panik dia. Yaudah akhirnya diserahin aja, orang disuruh diam," lanjut RR.

Akibat kejadian tersebut, kedua ponsel di tangan korban dirampas. Sebuah motor Honda Beat juga dibawa kabur.

Baca juga: Polisi Identifikasi Pelaku yang Bacok dan Begal Motor Kurir di Kemayoran, Diduga Lebih dari 1 Orang

"Itu motor temennya suami dibawa. Tadinya motor saya mau dibawa, cuma kuncinya di dalam rumah," kata dia.

RR mengaku trauma atas kejadian tersebut. Sebab, kata dia, sang suami sempat meminta pertolongan dan berteriak, tetapi tidak ada warga yang keluar membantu.

Kendati demikian, RR bersyukur, suami dan temannya masih selamat tanpa mengalami luka, meskipun sempat dilingkarkan senjata tajam di leher.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com