Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seribu Upaya Melepas Jerat Narkoba di Kampung Boncos...

Kompas.com - 07/07/2022, 08:56 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

"Posisi CCTV ada di kamar kos-kosan yang sering mereka (pelaku) gunakan di situ. Diduga bandar menyuplai dan menggunakan kosan itu," kata Dodi.

Dodi menambahkan, di kamar indekos tersebut, polisi menemukan paket kecil sabu yang disimpan di dalam kulkas untuk menghilangkan barang bukti.

Baca juga: Bandar Narkoba di Kampung Boncos Pasang CCTV untuk Pantau Pergerakan Polisi

Saat diperiksa, para penghuni di sekitar indekos tersebut mengaku tidak mengenal pemilik rumah itu.

"Indekos sudah diperiksa tapi tidak ada pemilik rumah. Selain itu, tetangga kanan dan kiri juga mengaku enggak kenal," kata Dodi.

Lebih jauh, Dodi mengatakan polisi masih akan mendalami keberadaan kamera pengintai yang digunakan pelaku.

"Ini temuan baru, nanti kami dalami lagi. Misalkan terkait mereka terpusat di mana dan lainnya," kata Dodi.

Goresan mencurigakan

Selagi menggeledah, polisi juga menemukan sejumlah goresan mencurigakan di tembok-tembok di sekitar lahan kosong yang biasa digunakan untuk bertransaksi.

"Penggerebakan ini, kami menemukan ada goresan tanda panah di sejumlah titik," kata Dodi.

Dodi menyebut, goresan tanda panah tersebut mengarah pada kamera CCTV maupun sebuah lobang.

Baca juga: Polisi Temukan Paket Kecil Sabu dan Tumpukan Bekas Alat Hisap Saat Gerebek Kampung Boncos

"Tanda panah itu mengarah ke arah CCTV, ada juga yang mengarah ke lobang penutupnya yang terbuka," kata Dodi.

Ia menduga, petunjuk arah itu digunakan untuk mengarahkan para pengguna maupun pengedar membuang "sampah" narkoba, guna menghilangkan barang bukti.

"Mungkin mereka ada beberapa cara mengamankan barang bukti untuk mengelabui petugas," kata Dodi.

"Mungkin untuk buang barang bukti, lobang tersebut. Jadi kalau ada petugas, dibuang ke situ. Sebagai salah satu kode," imbuh dia.

Hotel 10.000 dirobohkan lagi

Selain menangkap sejumlah pelaku dan mengamankan barang bukti, polisi juga kembali merobohkan beberapa bangunan liar nonpermanen yang dikenal dengan sebutan Hotel 10.000. Bangunan ini biasa digunakan pengguna untuk mengonsumsi narkoba.

Hotel 10.000 terbuat dari kayu dan terpal, juga seng pada atapnya. Gubuk-gubuk tersebut berukuran beragam. Satu gubuk cukup mencolok lantaran berbentuk rumah panggung.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penampilan TikToker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Penampilan TikToker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Megapolitan
4 Pebisnis Judi 'Online' Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

4 Pebisnis Judi "Online" Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

Megapolitan
Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Megapolitan
Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Megapolitan
Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Megapolitan
Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Megapolitan
Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Megapolitan
Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Megapolitan
Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com