Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelanggaran Berulang di JLNT Casablanca hingga Timbulkan Korban...

Kompas.com - 03/10/2022, 11:49 WIB
Ivany Atina Arbi

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelanggaran lalu lintas di Jalan Layang Non Tol (JLNT) Casablanca terus berulang. Belakangan, pelanggaran tersebut bahkan sampai menimbulkan korban.

Pengendara motor kebut-kebutan hingga jatuh terlindas

Video yang diunggah akun Instagram @merekamjakarta memperlihatkan aksi sejumlah pengendara sepeda motor yang melintas di JLNT Casablanca dengan kecepatan tinggi.

Salah satu pengendara tampak terjatuh hingga terlindas oleh pengendara lain. Peristiwa itu disebut terjadi pada Jumat (30/9/2022) dini hari.

Aksi kebut-kebutan rombongan pengendara motor di JLNT Casablanca sebenarnya bukan kali pertama terjadi.

Aksi ini juga pernah terjadi sebelumnya, yakni pada bulan Maret 2022 lalu, dan viral di media sosial.

Baca juga: Pengendara Motor Masih Lintasi JLNT Casablanca, Polisi Disebut Tak Konsisten Tindak Pelanggaran

Langgar aturan

Sejatinya, JLNT Casablanca tidak diperuntukkan bagi sepeda roda dua.

Plang informasi soal larangan sepeda motor melintas di JLNT Casablanca juga sudah terpasang di sisi jalan layang tersebut.

Dirlantas Polda Metro Jaya saat itu, Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo mengatakan, angin yang bertiup kencang di kedua sisi jalan layang tersebut menjadi salah satu faktor penyebab mengapa jalan itu tidak bisa dilalui kendaraan roda dua.

Selain itu, jalan layang tersebut juga sempit untuk dilalui kendaraan roda empat dan dua sekaligus.

"Karena mix traffic. Memang angin juga, tapi kalau angin terus di situ ada motor, mobil, jalannya sempit. Sama kayak misalnya Jalan Layang Pesing, kan motor enggak boleh naik. Kenapa? Karena jalannya kecil dan dia mix traffic," kata Sambodo, Juni lalu.

Sambodo menilai, ada potensi kecelakaan yang cukup besar jika pengendara sepeda motor melintas di JLNT Casablanca.

Baca juga: Pelanggaran Berulang, Bagaimana Cegah Pengendara Motor Lintasi JLNT Casablanca?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Megapolitan
Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Megapolitan
Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Megapolitan
Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Megapolitan
Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Megapolitan
Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi mulai Mei 2024

Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi mulai Mei 2024

Megapolitan
Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Megapolitan
Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Megapolitan
Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com