Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perampok Todong Kasir Alfamart Sunter Usai Pura-pura ke Toilet, Gasak Uang dan Rokok

Kompas.com - 08/12/2022, 15:21 WIB
Tria Sutrisna,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Aksi perampokan terjadi di Alfamart Jalan Sunter Kirana, Sunter, Jakarta Utara.

Peristiwa tersebut dilaporkan ke Polda Metro Jaya pada Rabu (7/12/2022).

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan membenarkan informasi tentang aksi perampokan minimarket tersebut.

Kasus tersebut kini dalam penyelidikan Polres Metro Jakarta Utara bersama Ditreskrimum Polda Metro Jaya.

"Iya benar untuk kejadiannya tanggal 6 Desember 2022, pukul 06.11 WIB. Kemudian dilaporkannya ke Polda Metro Jaya, Rabu (7/12/2022) siang," ujar Zulpan saat dikonfirmasi, Kamis (8/12/2022).

Baca juga: Beraksi di Minimarket Bekasi, Dua Rampok Tutup Rolling Door Lalu Ancam Pegawai

Menurut Zulpan, kejadian bermula saat korban yang merupakan petugas kasir baru membuka toko.

Tak lama kemudian, datang seorang pelaku perampokan yang berpura-pura sebagai pelanggan.

Berdasarkan keterangan korban, pelaku saat itu berpura-pura pergi ke toilet minimarket.

Setelah itu, pelaku pun keluar dan langsung menodongkan pisau ke arah korban yang berada di meja kasir.

"Keluar dari toilet pelaku menodongkan pisau dan meminta kunci brankas. Korban kemudian menjawab bahwa dia tidak memegang kunci brankas karena hanya kasir," kata Zulpan.

Baca juga: Rampok Gasak Rp 20 Juta di Minimarket Pagedangan Saat Warga Asyik Tonton Qatar Vs Ekuador

Mengetahui hal itu, kata Zulpan, perampok tersebut akhirnya meminta korban menyerahkan barang berharga miliknya dan uang yang tersimpan di meja kasir.

Perampok itu akhirnya mengambil tas milik korban yang berisi ponsel dan uang tunai senilai Rp 2.500.000.

Dia juga menggasak puluhan rokok yang dijajakan di etalase kasir.

"Kurang lebih 56 bungkus rokok berbagai merek. Kalau dirupiahkan senilai Rp 2.188.223. Demikian laporan korban terkait jumlah kerugian," kata Zulpan.

Baca juga: Pecatan TNI Suplai Senjata dan Rampok Toko Emas, Pengamat: Aksesnya Pasti Ilegal

Tak sampai di situ, perampok tersebut juga menyekap korban dengan cara mengikat kedua tangan dan kakinya, serta melakban mulut korban agar tidak berteriak mencari pertolongan.

"Pelaku mengikat tangan korban dan kaki korban dengan menggunakan lakban bening, mulut korban juga di lakban," ucap Zulpan.

Hingga kini, penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya bersama jajaran Polres Metro Jakarta Utara masih berupaya mengidentifikasi terduga pelaku perampokan tersebut.

Penyidik juga sudah meminta keterangan saksi korban dan mendatangi lokasi kejadian untuk mencari petunjuk terkait aksi perampokan serta penyekapan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com