JAKARTA, KOMPAS.com - Keberadaan parkir liar di sekitar Mal Grand Indonesia, Tanah Abang, Jakarta Pusat, tengah disorot Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Pasalnya, terdapat keluhan masyarakat di media sosial terhadap parkir liar tersebut karena mengakibatkan kemacetan lalu lintas.
Meski menuai pro dan kontra, pantauan Kompas.com, Kamis (8/12/2022) sore, di Jalan Kebon Kacang 30, Tanah Abang, Jakarta Pusat, kantong parkir liar yang diisi deretan kendaraan roda dua masih ditemukan.
Baca juga: Pilih Parkir Liar di Kawasan Grand Indonesia untuk Titip Motor, Warga: Di Dalam Mal Lebih Mahal
Di sisi kanan dan kiri jalan sama-sama terdapat deretan sepeda motor yang tersusun rapi.
Deretan sepeda motor itu memanjang hingga sekitar 500 meter. Selain itu, di setiap kantong parkir terdapat juru parkir liar yang berjaga.
Juru parkir liar tersebut bertugas menjaga sepeda motor warga yang menitipkan kendaraannya untuk berkunjung ke Grand Indonesia atau Plaza Indonesia.
Imbas adanya kantong parkir liar di Jalan Kebon Kacang 30, arus lalu lintas beberapa kali sempat tersendat jika ada mobil yang melintas.
Baca juga: Masih Ada Parkir Liar di Sekitar Grand Indonesia, Bikin Lalin Tersendat
Kemudian, jika melihat Jalan M Mashabi, sepotong badan jalan itu dipenuhi dengan tenda-tenda warung makan pedagang kaki lima.
Pusat kuliner di sekitar Grand Indonesia itu populer di kalangan masyarakat sehingga banyak warga yang memenuhi area tersebut.
Tenda warung makan itu berdiri di sisi Jalan M Mashabi. Padahal, jalan tersebut merupakan akses untuk pengendara dari Tanah Abang menuju Bundaran Hotel Indonesia (HI).
Baca juga: Parkir Liar di Kawasan Grand Indonesia Disebut Dalang Kemacetan, Jukir: Kami Hanya Mencari Uang
Seorang warga bernama Bian (20) tetap memilih memarkirkan sepeda motornya di kantong parkir liar meskipun dengan berbagai risiko yang harus ditanggung.
Risiko tersebut bisa berupa diderek oleh Dishub DKI hingga pencurian motor.
Bian menitipkan sepeda motornya di kantong parkir liar karena tidak ribet.
"Kalau saya ke wilayah Grand Indonesia memang parkir di luar lalu sempat cobain parkir di dalam, cuma saya merasa lebih ribet saja dibandingkan parkir di luar," ujar Bian saat ditemui di lokasi.
Selain itu, kata Bian, tarif parkir di luar mal juga jauh lebih murah dibandingkan di dalam mal.
Baca juga: Polemik Parkir Liar di Kawasan Grand Indonesia, Dipakai Warga meski Jadi Dalang Macet
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.