"Tidak dijalankan akan menyulitkan karier saya dan kehidupan keluarga saya. Dijalankan juga menghancurkan seluruh kehidupan saya dan keluarga seperti yang saya hadapi saat ini," imbuh dia.
Baca juga: Menangis Saat Bacakan Pleidoi, AKBP Dody: Tak Ada Kata Selain Penyesalan
Rasa takut yang dirasakan Dody terhadap Teddy Minahasa mendorongnya untuk menyanggupi perintah.
Dengan suara bergetar, Dody menyatakan, kariernya puluhan tahun di institusi Kepolisian sirna karena perintah Teddy Minahasa.
"Prestasi yang saya toreh sejak saya lulus Akpol (Akademi Kepolisian) sekelebat sirna," papar Dody.
Dody juga mengakui kesalahannya. Dia merasa menyesal dan siap menerima hukuman unuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Peristiwa serupa terjadi ketika Linda Lujiastuti membacakan pleidoinya yang berjudul "Setitik Harapan di Ruang Sempit".
Linda menyinggung beragam tudingan publik kepada dirinya yang dianggap sebagai muncikari.
"Saya telah dituding sebagai pemilik diskotek, seorang muncikari, bahkan seorang bandar narkoba," jelas Linda.
Linda kemudian membantah tudingan tersebut. Linda mengaku tak pernah melontarkan pernyataan berkait keterlibatannya di dunia malam.
"Saya juga tidak memahami bahwa saya yang belum memberikan pernyataan apa pun telah dicap seperti itu. Di mana hal ini membuat keluarga saya, terutama anak-anak saya, menjadi depresi," papar Linda.
Baca juga: Bacakan Pleidoi Sambil Menangis, Linda Pujiastuti: Maafkan Mama...
Sesekali Linda terlihat sesenggukan ketika membacakan pleidoi di muka persidangan. Dia meminta maaf kepada keluarga, terutama anak-anaknya.
"Maafkan mama atas peristiwa yang terjadi ini sehingga membuat kalian bersedih, kecewa, bahkan kelelahan," tutur Linda.
Perempuan yang terlibat dalam pusaran peredaran sabu Teddy Minahasa itu mengaku menulis pleidoi di dalam ruang tahanan yang sempit.
Dia merasa rapuh dan tak pernah membayangkan terseret dalam kasus tersebut. Di hadapan majelis hakim, Linda pun mengaku menyesal.
"Semua kejujuran telah saya berikan selama masa persidangan ini, kiranya dapat menjadi bahan pertimbangan majelis hakim untuk dapat memberikan putusan yang seadil-adilnya bagi saya," ucap Linda.
Baca juga: Linda Pujiastuti: Penderitaan Saya Bermula Saat Menghubungi Teddy Minahasa
Linda menyatakan bahwa dia terseret kasus peredaran sabu, setelah menghubungi Teddy Minahasa melalui pesan WhatsApp. Kala itu, Linda meminta pekerjaan kepada mantan Kapolda Sumatera Barat tersebut.
"Penderitaan yang saya alami bermula dari saya menghubungi Bapak Teddy Minahasa lewat pesan singkat WhatsApp, di mana maksud saya pada saat itu hanya ingin bekerja kembali," ujar Linda.
Linda juga meminta modal untuk ke luar negeri supaya bisa menjual keris pusaka milik Teddy ke Brunei Darussalam.