Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Kompas.com - 01/06/2024, 10:28 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Fitria Chusna Farisa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polda Metro Jaya membongkar praktik penjualan video pornografi anak yang dijajakan melalui Telegram.

Praktik ini terungkap setelah Unit IV Subdit IV Tindak Pidana Siber Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya melakukan patroli di jejaring sosial.

“Pada 27 Mei 2024, tim patroli siber menemukan akun X dengan username @balapcan yang mempromosikan link akun Telegram berbayar yang menjual video mengandung muatan pornografi anak,” ujar Wakil Direktur Reserse Kriminal Kriminal (Wadirreskrimsus) Polda Metro Jaya AKBP Hendri Umar saat jumpa pers, Jumat (31/5/2024).

Penyidik lalu melacak dan mencari tahu siapa pemilik akun tersebut menggunakan sejumlah metode.

Kemudian, diketahui bahwa dalang di balik tindakan tersebut adalah pria asal Bekasi, Jawa Barat, bernama Deky Yanto (25).

Deky disebut memiliki beberapa akun X untuk mempromosikan akun Telegram-nya yang bernama Real Admin Group.

“Jadi channel Telegram (Real Admin Group) menjadi pintu masuk bagi calon pelanggan yang berminat membeli konten video yang ditawarkan (pelaku),” tutur Hendry.

Baca juga: Faktor Ekonomi Jadi Motif Deky Jual Konten Video Porno Anak di Telegram

Ratusan grup Telegram

Berdasarkan pengakuan Deky, dirinya mengelola 105 grup Telegram yang berisi 2.010 konten video porno anak.

Pelaku sengaja membuat banyak grup karena pelanggan yang baru berlangganan akan diundang ke dalam grup sesuai paket yang dipilih.

“Ada beberapa pilihan paket yang bisa dibeli. Harganya juga beragam,” tutur Hendri.

Calon pelanggan yang hendak masuk ke dalam lima grup Telegram dipatok tarif Rp 100.000.

Kemudian, untuk masuk ke 10 grup Telegram, calon pelanggan harus membayar Rp 150.000.

“Lalu, 15 grup itu Rp 200.000 dan 20 grup itu Rp 300.000. Jadi tarif makin meningkat jika ingin masuk ke banyak grup,” ungkap Hendri.

398 pelanggan aktif

Hendri mengungkapkan, ada ratusan pelanggan yang masih aktif menikmati konten video porno anak yang dijajakan Deky. Tercatat, ada 398 pelanggan per bulan Mei 2024.

Maka dari itu, lanjut Hendri, pihaknya akan melakukan pemanggilan terhadap ratusan orang tersebut.

Halaman:


Terkini Lainnya

2 Pria Curi Kabel PLN di Tambora, Beraksi Usai Amati Pekerjaan Petugas 'Maintenance'

2 Pria Curi Kabel PLN di Tambora, Beraksi Usai Amati Pekerjaan Petugas "Maintenance"

Megapolitan
Diguyur Hujan, Massa Aksi Tolak Tapera Tetap Bertahan di Depan Patung Kuda

Diguyur Hujan, Massa Aksi Tolak Tapera Tetap Bertahan di Depan Patung Kuda

Megapolitan
Warga Desak Pengelola Rusunawa Marunda Segera Lapor Polisi Soal Kasus Penjarahan Aset

Warga Desak Pengelola Rusunawa Marunda Segera Lapor Polisi Soal Kasus Penjarahan Aset

Megapolitan
Polisi Bakal Buru 'Influencer' yang Promosikan Situs Judi Online

Polisi Bakal Buru "Influencer" yang Promosikan Situs Judi Online

Megapolitan
Kekesalan 'Driver' Ojol di Depok, Tendang Motor hingga Bikin Pecah Kaca Rumah Konsumen karena Sulit Temukan Alamat

Kekesalan "Driver" Ojol di Depok, Tendang Motor hingga Bikin Pecah Kaca Rumah Konsumen karena Sulit Temukan Alamat

Megapolitan
Selebgram Akan Dilibatkan untuk Berantas Judi Online di Bogor, Diminta Buat Konten yang Informatif

Selebgram Akan Dilibatkan untuk Berantas Judi Online di Bogor, Diminta Buat Konten yang Informatif

Megapolitan
Marketing Akui Ada Pemilik yang Jual Rumah Subsidi Villa Kencana Cikarang karena Tak Kuat Bayar Angsuran

Marketing Akui Ada Pemilik yang Jual Rumah Subsidi Villa Kencana Cikarang karena Tak Kuat Bayar Angsuran

Megapolitan
Ketua Panitia Konser Lentera Festival Mengaku Kabur ke Lebak untuk Menenangkan Diri

Ketua Panitia Konser Lentera Festival Mengaku Kabur ke Lebak untuk Menenangkan Diri

Megapolitan
Pasangan Imam-Ririn Sudah Kantongi SK DPP PKS untuk Maju Pilkada Depok 2024

Pasangan Imam-Ririn Sudah Kantongi SK DPP PKS untuk Maju Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Gelapkan Uang Tiket Konser Lentera Festival Tangerang, Ketua Panitia Jadi Tersangka

Gelapkan Uang Tiket Konser Lentera Festival Tangerang, Ketua Panitia Jadi Tersangka

Megapolitan
Aliansi Buruh dan Masyarakat Unjuk Rasa Tolak Tapera di Depan Patung Kuda

Aliansi Buruh dan Masyarakat Unjuk Rasa Tolak Tapera di Depan Patung Kuda

Megapolitan
PKS Prioritaskan Koalisi dengan Parpol Lain di Pilkada Bogor 2024

PKS Prioritaskan Koalisi dengan Parpol Lain di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Marketing Klaim hanya 20 Persen Rumah di Villa Kencana Cikarang yang Tak Berpenghuni

Marketing Klaim hanya 20 Persen Rumah di Villa Kencana Cikarang yang Tak Berpenghuni

Megapolitan
Kasus Penjarahan Aset Rusunawa Marunda Belum Dilaporkan, Warga: Aneh Belum Terungkap Juga

Kasus Penjarahan Aset Rusunawa Marunda Belum Dilaporkan, Warga: Aneh Belum Terungkap Juga

Megapolitan
Pegawai RSUD Koja Demo Imbas Pemotongan Gaji, Dinkes DKI Bakal Mediasi

Pegawai RSUD Koja Demo Imbas Pemotongan Gaji, Dinkes DKI Bakal Mediasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com