Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Revitalisasi Stasiun Bekasi Malah Berpotensi Bikin Macet Jalan

Kompas.com - 11/12/2019, 06:53 WIB
Vitorio Mantalean,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


BEKASI, KOMPAS.com - Stasiun Bekasi akan segera direvitalisasi oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI menyusul sebagian besar stasiun lain di jalur Bekasi-Jakarta Kota yang telah direvitalisasi beberapa waktu lalu.

"November ini sudah mulai persiapan pembangunan karena sudah kontrak dengan pemenang lelang," kata Kepala Humas Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Supandi kepada wartawan, Senin (25/11/2019).

Dengan revitalisasi ini, Stasiun Bekasi akan diperluas lebih dari dua kali lipat lantaran jadi dua lantai. Di sisi lain, jalur kereta di Stasiun Bekasi akan ditambah empat lagi, menjadi delapan jalur.

Baca juga: Stasiun Bekasi Akan Direvitalisasi Jadi 2 Lantai dan 8 Jalur

Hal ini terasa penting guna mengantisipasi kepadatan lalu lintas kereta api di Stasiun Bekasi karena harus melayani perjalanan kereta rel listrik (KRL) dan kereta api jarak jauh sekaligus.

"Satu jalur (tambahan) dipakai bersama antara commuter line dan KA jarak jauh, sedangkan satu jalur (tambahan) dipakai untuk stabling commuter line," jelas Supandi.

Akibatnya, jumlah peron pun bakal ikut ditambah, dari yang saat ini dua menjadi empat peron. Panjangnya pun bertambah dari 240 menjadi 300 meter. Area parkir juga ditambah hingga seluas 2.800 meter di selatan dan 4.400 meter di utara.

Penutupan lay bay

Pengerjaan revitalisasi Stasiun Bekasi ini mulai tampak ketika area lay bay Stasiun Bekasi ditutup pada Sabtu (7/12/2019). Rupanya, area yang biasanya dipakai untuk area tunggu angkutan umum ini ditutup selamanya.

"Area itu dipakai untuk pengembangan stasiun, kami akan menambah jalur juga di situ. Bisa dipakai untuk double-double track dan perluasan stasiun,"jelas Supandi.

"Itu akan ditutup selamanya karena itu kan untuk pengembangan stasiun. Tidak akan dipakai untuk lay bay lagi," imbuhnya.

Area lay bay Stasiun Bekasi mulanya merupakan jalur kereta api, tepatnya jalur kereta batubara dan kereta barang yang tak lagi dipakai.

Baca juga: Lay Bay Ditutup, Angkot dan Ojol Bakal Dilarang Ngetem di Depan Stasiun Bekasi?

Pemerintah Kota Bekasi melalui Dinas Perhubungan memanfaatkannya sebagai area tunggu angkutan umum, mengubur rel kereta api dengan aspal.

Saat ini, berdasarkan pantauan wartawan Kompas.com yang setiap hari melewati Stasiun Bekasi, puluhan pekerja kembali menggali aspal lay bay hingga muncul kembali rel kereta api yang selama ini terpendam.

Penutupan ini menimbulkan masalah. Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bekasi memprediksi, Jalan Raya Ir H Juanda di depan Stasiun Bekasi, Bekasi Selatan akan kian macet.

Saban hari, Jalan Juanda depan Stasiun Bekasi merupakan salah satu simpul kepadatan lalu lintas.

Berbagai mobil angkot mengetem di pintu keluar, sedangkan banyak pengemudi ojek online mengendap di tepi jalan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com