JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi baru-baru ini menggerebek kampung narkoba di Jalan M Kadir, Kecamatan Ilir Barat II Palembang, Sumatera Selatan.
Kepala Satuan Reserse Narkoba Polrestabes Palembang Akbp Andi Supriadi menjelaskan, kampung tersebut sulit untuk disentuh pihak kepolisian.
Sebab, menurutnya, ada sejumlah oknum yang membekingi daerah sarang peredaran narkotika di Palembang itu.
Baca juga: Anies Perpanjang Jam Operasional, Restoran Boleh Buka hingga Pukul 22.30 WIB Selama Ramadhan
"Tangga Buntung ini kampung narkotika yang sudah tidak bisa disentuh. Banyak oknum yang membekingi mereka," kata Andi, Minggu (11/4/2021), dikutip dari TribunSumsel.com.
Selain itu, polisi diakui Andi sering mendapat perlakuan buruk saat menggerebek lokasi tersebut, mulai dari penusukan hingga dihujani petasan.
Sementara itu di Jakarta, ada satu daerah yang berulang kali digerebek pihak kepolisian karena kasus narkoba.
Daerah tersebut adalah Kampung Ambon atau Perumahan Permata, Kelurahan Kedaung Kali Angke, Cengkareng, Jakarta Barat.
Kasus-kasus narkoba di Perumahan Permata dimulai dari tingkat pemakai hingga sindikat berkelas jaringan internasional.
Berulang kali, polisi menggerebek di sana. Sehingga, Kampung Ambon sudah awam di mata masyarakat sebagai sarang narkoba.
Baca juga: Ajaran Lia Eden Disebut Sesat, Mulai dari Halalkan Babi hingga Izinkan Shalat Dua Bahasa
Kampung Ambon sempat berusaha memperbaiki reputasi sebagai sarang narkoba. Pemberantasan dan pembinaan terhadap warga setempat dilakukan sejak 2012.
Bahkan, wilayah di RW 07 sempat dinyatakan sebagai daerah bebas narkoba.
Ketua RW 07 Kampung Ambon saat itu, Sheynda, sempat menyatakan bahwa pengguna narkoba yang dulu mudah ditemukan di pinggir jalan sudah tidak ada sama sekali.
"Sekarang sudah baik, warganya juga sudah baik semua. Kan polisi patroli terus. Pada takut kalau ada yang bawa narkoba," kata Sheynda kepada Kompas.com, Kamis (27/11/2014).
Baca juga: Ini Jadwal Imsakiyah, Buka Puasa, dan Waktu Shalat Ramadhan 2021 di DKI Jakarta
Kondisi itu, menurut Sheynda, adalah perubahan signifikan mengingat warga setempat sempat menganggap memakai narkoba adalah hal yang lumrah.
Setelah pembinaan digencarkan, warga yang bukan pemakai disebut Sheynda mulai vokal untuk menasihati para pengguna narkoba.
Mereka yang telah terbebas dari narkoba, lanjut Sheynda, juga diberi pelatihan serta keterampilan khusus.
"Sekarang banyak yang sudah kerja. Dulu kan mereka pakai (narkoba) karena enggak ada kegiatan. Dikasih pelatihan, bongkar mesin, jahit," tambahnya.
Kampung Ambon bahkan dirangkul oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) yang saat itu menyediakan layanan pos kesehatan untuk pemakai narkoba dan pengobatan umum.