Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyesalan Begal Taksi Online di Cilincing: Enggak Enak, Tiap Hari Dihantui Rasa Bersalah...

Kompas.com - 20/10/2022, 15:07 WIB
Tria Sutrisna,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tiga begal yang menewaskan sopir taksi online berinisial ADR (26) di kawasan Pergudangan Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, mengaku menyesal.

Penyesalan itu disampaikan pelaku AW bersama ME dan MF usai bertemu dengan ibu korban, Sri Susanti, di Mapolda Metro Jaya beberapa waktu lalu.

"Saya nyesal. Jangan ngelakuin kayak gini. Enggak enak," ujar AW dalam video yang diunggah di akun resmi Instagram Polda Metro Jaya, Kamis (20/10/2022).

Baca juga: Ketika Ibu Bertemu Begal Pembunuh Anaknya: Kenapa Ada Iblis di Hati Kamu?

AW mengaku kerap dihantui rasa bersalah usai menghabisi nyawa korban dan membuang jasadnya ke Kanal Banjir Timur (KBT).

"Bener-bener enggak enak, setiap hari dihantui rasa bersalah. Rasanya kayak hidup di badan yang kosong," ucap AW.

Pada saat kejadian, AW yang beraksi bersama dua rekannya mengaku langsung menikam korban dengan pisau karena panik.

Pasalnya, korban ADR tidak langsung kabur dengan keluar dari mobil saat diancam menggunakan pisau.

Baca juga: Nestapa Ibu Korban Begal di Cilincing: Sekarang Saya Sebatang Kara, Enggak Ada Siapa-siapa...

Korban justru mecoba memberontak, sampai akhirnya dipegangi oleh MF dan ME yang duduk di kursi tengah.

"Saya ancam pakai pisau, Pak, di area leher. Korban saya kira bakal langsung keluar," kata AW.


Usai menghabisi nyawa korban, ketiga pelaku sepakat untuk membuang jasad korban demi menutupi perbuatannya.

"Kami bingung ini korbannya mau diapain dulu. Akhirnya kami putusin buat dibuang aja. Waktu itu saya panik," ujar AW.

Baca juga: Sembunyikan Identitas, Tiga Begal Sopir Taksi Online di Cilincing Cari Korban Lewat Ponsel Orang Lain

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan sebelumnya menjelaskan, aksi pembegalan tersebut bermula ketika korban mendapatkan pesanan mengantar penumpang ke kawasan Pergudangan Marunda pada 4 Oktober 2022 malam.

Saat itu, pelaku yang berpura-pura menjadi penumpang meminjam ponsel seorang pemilik warung, untuk memesan jasa korban selaku sopir taksi online.

"Tiga pelaku mendatangi warung kopi milik saudara E dan meminta bantuan untuk untuk dipesankan taksi online dengan alasan HP baterainya sudah drop atau habis," kata Zulpan.

Setelah korban datang, ketiga pelaku berinisial AW, ME, dan MF langsung berangkat ke kawasan Pergudangan Marunda.

Baca juga: 3 Pembegal Sopir Taksi Online di Cilincing Beraksi karena Terjerat Utang

Halaman:


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran Mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran Mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut di Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut di Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com