BANDUNG, KOMPAS.com - Perusahaan Umum Daerah (Perumda) PAM Jaya bakal menggarap sejumlah program pada 2023 dengan sumber pembiayaan dari penyertaan modal daerah (PMD) yang diterima.
Adapun PAM Jaya menerima PMD yang dialokasikan dari rancangan APBD DKI Jakarta tahun anggaran 2023 senilai Rp 324,6 miliar.
Direktur Utama PAM Jaya Arief Nasrudin berujar, beberapa program bersumber biaya dari PMD adalah pembangunan dua instalasi pengelolaan air (IPA).
Keduanya terletak di Pesanggrahan dan Ciliwung.
Baca juga: PAM Jaya Dapat PMD Rp 324,6 Miliar, Klaim Bakal Terserap Penuh pada 2023
"(PMD dipakai) untuk pembangunan IPA di Pesanggrahan, kemudian IPA di Ciliwung," tutur Arief di Bandung, Jawa Barat, Jumat (25/11/2022).
Menurut dia, kapasitas produksi IPA Pesanggrahan nantinya bakal mencapai 750 liter air per detik.
Sementara itu, IPA Ciliwung disebut mampu memproduksi 200 liter air per detik.
PAM Jaya, lanjut Arief, turut membangun jaringan perpipaan hingga ke rumah masyarakat dari kedua IPA itu.
Baca juga: Kerja Sama Berakhir, Karyawan Palyja-Aetra Bakal Direkrut PAM Jaya
"(Kapasitas produksi sebanyak) 750 LPS (litre per second) untuk IPA Ciliwung, 200 LPS. Semua total jadi 950 LPS," ucap Arief.
"(Termasuk) jaringan pipa untuk masyarakat di sekitar Pesanggrahan, kemudian sekitar Ciliwung," sambungnya.
Kata Arief, selain pembangunan dua IPA itu, PAM Jaya juga mengalokasikan Rp 324,6 miliar itu untuk membangun kios air di kawasan yang belum terjangkau pipa air bersih dan mendirikan sentra pelayanan terpadu PAM Jaya.
Ia menegaskan, seluruh proyek yang dibiayai PMD itu harus dirampungkan pada 2023.
Arief mengakui, untuk merampungkan seluruh proyek itu merupakan sebuah tantangan tersendiri bagi PAM Jaya.
Baca juga: PAM Jaya Akui Air Tanah Pesisir Jakarta Tercemar E Coli, Ini Dugaan Penyebabnya
"Iya (seluruh proyek) tahun 2023 harus selesai. Itu (PMD) harus terserap semuanya, ini tantangan berat buat tim PAM Jaya," ungkapnya.
Arief sebelumnya mengakui bahwa jajarannya menerima PMD tanpa melalui hambatan.