Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Jadi Lokasi Loker Bodong, Ruko di Grand Galaxy Sudah Beroperasi Setahun

Kompas.com - 27/07/2023, 22:40 WIB
Firda Janati,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Ruko di Grand Central Galaxy, Bekasi Selatan, yang diduga menjadi lokasi penipuan lowongan kerja, ternyata telah beroperasi selama setahun.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bekasi Karto menuturkan, hal ini menjadi penemuan awal pihaknya, setelah mendatangi ruko yang memang diketahui sebagai lokasi penyalur tenaga kerja.

Namun, menurut dia, tidak jelas tenaga kerja yang disalurkan bakal ditugaskan sebagai apa.

"Sudah (kami) datangi (26 Juli 2023). Temuan awal memang dia sebagai penyalur tenaga kerja. Itu (ruko) baru (beroperasi) setahun," kata Karto saat dihubungi, Kamis (27/7/2023).

Baca juga: Datangi Ruko di Grand Galaxy Bekasi, Polisi Tak Temukan Satu Pun Diduga Korban Penipuan Loker

Lebih lanjut, Karto mengatakan, pihak ruko membantah meminta uang dari calon pekerja dengan dalih "administrasi".

"Kalau kemarin sih, pengakuan dari perusahaan itu sih enggak (minta uang)," imbuhnya.

Setelah menyambangi ke ruko tersebut, Karto belum menemukan adanya indikasi penipuan karena baru sebatas pengecekan.

Apabila ruko tersebut tidak bisa menunjukkan perizinan kantor, maka pihak berwenang akan menindak tegas.

Baca juga: Loker Bodong di Ruko Jadi Rahasia Umum, Polisi Ingin Temui Pimpinan Perusahaan Bersangkutan

"Kalau indikasi penipuan kan belum kita dapat. Ketika dia tidak bisa menunjukan pertama ya izin, terus rekruitmennya seperti apa, berapa banyak yang sudah mereka terima dan di mana yang mereka salurkan, ada (dugaan menipu)," jelasnya.

Kata Karto, langkah selanjutnya dari pihaknya yakni menutup jalannya operasional ruko tersebut.

"Selain memanggil dan meminta nunjukin izin, kalau izin legalitasnya enggak ada ya, kami tutup," ucap dia.

Satpol PP berencana memanggil pihak ruko untuk memberikan keterangan berkait dugaan penipuan lowongan pekerjaan.

Sebelumnya diberitakan, seorang pengemudi ojek online, Ahmad (26) membantu penumpangnya bernama Gira kabur dari ruko penipuan kerja di wilayah Grand Galaxy, Bekasi Selatan.

Baca juga: Polisi Minta Pencari Kerja yang Tertipu Loker Palsu di Ruko Bekasi Segera Lapor

Ahmad mendapat orderan dari Gira pada Selasa (25/7/2023). Saat menuju titik penjemputan, ia mendapat pesan dari penumpangnya.

"Dia (Gira) tiba-tiba langsung chat saya bilang 'Mas, saya gemeteran', 'Mau kabur dari tempat ini'," kata Ahmad saat dihubungi, Kamis (27/7/2023).

Gira ternyata ditahan di ruko itu karena harus membayar administrasi sebesar Rp 1,5 juta oleh human resource development (HRD).

Beruntung, Gira berhasil keluar setelah disarankan Ahmad untuk pura-pura izin ke toilet. Gira langsung meminta Ahmad untuk tancap gas sebelum dicecar satpam penjaga ruko.

"Tidak lama keluar, CS saya dengan seperti orang buru-buru lalu bilang ke saya dengan nada berbisik "Ayo bang buruan jalan", tanpa menggunakan helm saya langsung tancap gas, karena khawatir akan ada apa-apa," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com