Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ayah di Duren Sawit Tewas di Tangan Putri Kandung, Ditikam Saat Tidur

Kompas.com - 24/06/2024, 21:31 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Fitria Chusna Farisa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - KS (17), remaja perempuan di Duren Sawit, Jakarta Timur yang tega membunuh ayah kandungnya sendiri, S (55), melakukan aksinya saat korban sedang terlelap.

“Betul, (dibunuh) ketika sedang tertidur,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes (Pol) Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Senin (24/6/2024).

Ade Ary menerangkan, KS menikam S menggunakan sebilah pisau dapur. KS menikam ayahnya sebanyak dua kali di bagian dada.

“Pakai pisau dapur. Ambil pisau itu dari dapurnya,” tutur Ade Ary.

Usai menghabisi nyawa sang ayah, KS berupaya menghilangkan jejak pembunuhan. Pelaku sempat mencuci pisau yang ia gunakan untuk menusuk sang ayah.

Kendati demikian, polisi telah menemukan pisau yang digunakan oleh KS untuk membunuh korban.

Baca juga: Ayah Dibunuh Putri Kandung di Duren Sawit Jaktim, Jasadnya Ditemukan Karyawan Toko

Penyidik pun telah membawa terduga barang bukti ke laboratorium forensik Mabes Polri untuk diperiksa secara ilmiah.

“Telah dilakukan pemeriksaan secara laboratoris terhadap barang bukti pisau. Hasilnya adalah benar pisau digunakan oleh pelaku,” tutup Ade Ary.

Adapun KS membunuh S di toko perabot milik ayah kandungnya itu di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur, Jumat (21/6/2024). KS mengaku melakukan aksi kejinya karena sakit hati.

Menurut pengakuan KS, ia pernah dikatai anak haram oleh S. Ia juga pernah dipukul dan dituduh mengambil barang milik korban.

Atas perbuatannya, KS kini telah ditetapkan sebagai tersangka dengan sangkaan Pasal 338 KUHP. Kendati demikian, ia tak bisa dihukum maksimal selama 15 tahun penjara karena statusnya masih anak-anak.

Sebelumnya, kasus pembunuhan ini viral di media sosial usai beredarnya video seorang pria yang menemukan jasad S di tokonya. Salah satu video dibagikan akun Instagram @merekamjakarta, Sabtu (22/6/2024).

Dalam video tersebut, warga sekitar dibuat geger karena S ditemukan bersimbah darah dengan luka tusukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gerindra Kota Bogor Masih Tunggu Arahan DPP untuk Tentukan Cawalkot Bogor

Gerindra Kota Bogor Masih Tunggu Arahan DPP untuk Tentukan Cawalkot Bogor

Megapolitan
Pengamat: Rusunawa Rawa Bebek Bukan Ditujukan untuk Keluarga, melainkan Buruh

Pengamat: Rusunawa Rawa Bebek Bukan Ditujukan untuk Keluarga, melainkan Buruh

Megapolitan
Strategi Unik Bima Arya untuk Pilkada Jabar 2024, Pasang Billboard Skincare 'Cerah' dan Janji Bagikan ke Warga

Strategi Unik Bima Arya untuk Pilkada Jabar 2024, Pasang Billboard Skincare "Cerah" dan Janji Bagikan ke Warga

Megapolitan
Kuasa Hukum Klaim Hasto dan Stafnya Dapat Ancaman dari KPK Setelah Lapor ke Bareskrim dan Komnas HAM

Kuasa Hukum Klaim Hasto dan Stafnya Dapat Ancaman dari KPK Setelah Lapor ke Bareskrim dan Komnas HAM

Megapolitan
Resahnya Warga Melawai dengan Aktivitas Restoran dan Parkir Liar di Sekitar Permukiman, Bikin Gaduh dan Kumuh

Resahnya Warga Melawai dengan Aktivitas Restoran dan Parkir Liar di Sekitar Permukiman, Bikin Gaduh dan Kumuh

Megapolitan
Puluhan Anak Berenang di Kali Keruh dan Banyak Ular, Petugas LMK: Takut Mereka Jadi Mangsa

Puluhan Anak Berenang di Kali Keruh dan Banyak Ular, Petugas LMK: Takut Mereka Jadi Mangsa

Megapolitan
Soal Peluang Maju di Pilkada Jabar, Walkot Depok: Tergantung PKS dan Keluarga

Soal Peluang Maju di Pilkada Jabar, Walkot Depok: Tergantung PKS dan Keluarga

Megapolitan
Empat Partai di Kota Bogor Deklarasikan Koalisi Bogor Maju untuk Pilkada 2024

Empat Partai di Kota Bogor Deklarasikan Koalisi Bogor Maju untuk Pilkada 2024

Megapolitan
LPSK Kaji Permintaan Perlindungan dari Staf Hasto Kristiyanto

LPSK Kaji Permintaan Perlindungan dari Staf Hasto Kristiyanto

Megapolitan
Polisi Masih Selidiki Pelaku yang Gelapkan Mobil Bos Rental Korban Penganiayaan di Pati

Polisi Masih Selidiki Pelaku yang Gelapkan Mobil Bos Rental Korban Penganiayaan di Pati

Megapolitan
Kepanasan dan Kena Tetes Hujan, Ini Kisah Pasutri dari Desa Lauran yang Hidup di Rumah Seng

Kepanasan dan Kena Tetes Hujan, Ini Kisah Pasutri dari Desa Lauran yang Hidup di Rumah Seng

Megapolitan
Staf Hasto Mengaku Sempat Takut Dijadikan Tersangka Saat Digeledah KPK

Staf Hasto Mengaku Sempat Takut Dijadikan Tersangka Saat Digeledah KPK

Megapolitan
Muncul Baliho Dukungan Walkot Idris Jadi Cagub Jawa Barat

Muncul Baliho Dukungan Walkot Idris Jadi Cagub Jawa Barat

Megapolitan
WNI di Kamboja Otak Penipuan Modus “Like” dan “Subscribe” Gunakan 15 Rekening Bank Indonesia

WNI di Kamboja Otak Penipuan Modus “Like” dan “Subscribe” Gunakan 15 Rekening Bank Indonesia

Megapolitan
600 Warga Bisa Terdampak Pemadaman Listrik Akibat Pencurian Kabel PLN di Tambora

600 Warga Bisa Terdampak Pemadaman Listrik Akibat Pencurian Kabel PLN di Tambora

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com