Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Polisi Anggap Kasus Mirna sebagai yang Paling Kompleks

Kompas.com - 18/03/2016, 18:41 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti mengaku optimistis, pihaknya dapat melengkapi berkas perkara pembunuhan Wayan Mirna Salihin dengan tersangka Jessica Kumala Wongso, kemudian melimpahkan berkas tersebut ke Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta.

Kendati demikian, menurut Krishna, tim penyidik Polda Metro Jaya hingga saat ini masih menggali keterangan dari Jessica dalam rangka melengkapi berkas perkara. (Baca: Polisi Kesulitan Gali Informasi dari Jessica)

"Optimistis kami, pada waktunya. Kami menunggu step yang kami tunggu. Kalau sudah disampaikan, faktanya dibuka terang benderang di pengadilan, tidak ada ditutupi. Anda bisa melihat," ujar Krishna di Mapolda Metro Jaya, Jumat (18/3/2016).

Krishna juga mengatakan bahwa kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin ini adalah yang paling kompleks yang pernah ditanganinya selama menjadi polisi.

Pasalnya, kata dia, Jessica hingga saat ini tidak mengaku memberikan racun sianida sehingga menyebabkan kematian Mirna. 

Sementara itu, menurut dia, hasil olah TKP, rekonstruksi, otopsi korban, keterangan saksi, keterangan ahli, dan alat bukti lain menunjukkan bahwa Jessica adalah tersangka pembunuhan.

"Itu memang begitu, bukan berarti tidak ngaku (berarti) tidak salah atau tidak mengakui (berarti) salah. Yang penting, alat bukti di pengadilan. Kami nanti bisa buktikan keterangan tersangka sangat berbeda dengan fakta yang kami miliki. Itu yang kami hadirkan di pengadilan," ucapnya.

Sejauh ini, berkas perkara pembunuhan Mirna yang menjerat Jessica belum dinyatakan lengkap atau P21. (Baca: Polisi: Jessica Tidak Stres, tetapi Orangnya Memang Tertutup)

Polisi sebelumnya telah melimpahkan berkas perkara itu ke Kejaksaan Tinggi (Kejati) DKI Jakarta. Namun, berkas dikembalikan oleh pihak kejaksaan untuk dilengkapi.

Pihak Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta sebelumnya mengatakan, berkas perkara kematian Wayan Mirna Salihin ini dikembalikan ke polisi karena ada keterangan yang dianggap kurang.

Polisi kemudian berjanji akan kembali melimpahkan berkas itu kepada Kejati DKI pada Kamis (17/3/2016).

Namun, pada Kamis sore, Kejati DKI mengaku belum menerima pelimpahan berkas dari polisi.

Kompas TV Berkas Jessica Dilimpahkan Pekan Depan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Soal Peluang Maju di Pilkada Jabar, Walkot Depok: Tergantung PKS dan Keluarga

Soal Peluang Maju di Pilkada Jabar, Walkot Depok: Tergantung PKS dan Keluarga

Megapolitan
Empat Partai di Kota Bogor Deklarasikan Koalisi Bogor Maju untuk Pilkada 2024

Empat Partai di Kota Bogor Deklarasikan Koalisi Bogor Maju untuk Pilkada 2024

Megapolitan
LPSK Kaji Permintaan Perlindungan dari Staf Hasto Kristiyanto

LPSK Kaji Permintaan Perlindungan dari Staf Hasto Kristiyanto

Megapolitan
Polisi Masih Selidiki Pelaku yang Gelapkan Mobil Bos Rental Korban Penganiayaan di Pati

Polisi Masih Selidiki Pelaku yang Gelapkan Mobil Bos Rental Korban Penganiayaan di Pati

Megapolitan
Kepanasan dan Kena Tetes Hujan, Ini Kisah Pasutri dari Desa Lauran yang Hidup di Rumah Seng

Kepanasan dan Kena Tetes Hujan, Ini Kisah Pasutri dari Desa Lauran yang Hidup di Rumah Seng

Megapolitan
Staf Hasto Mengaku Sempat Takut Dijadikan Tersangka Saat Digeledah KPK

Staf Hasto Mengaku Sempat Takut Dijadikan Tersangka Saat Digeledah KPK

Megapolitan
Muncul Baliho Dukungan Walkot Idris Jadi Cagub Jawa Barat

Muncul Baliho Dukungan Walkot Idris Jadi Cagub Jawa Barat

Megapolitan
WNI di Kamboja Otak Penipuan Modus “Like” dan “Subscribe” Gunakan 15 Rekening Bank Indonesia

WNI di Kamboja Otak Penipuan Modus “Like” dan “Subscribe” Gunakan 15 Rekening Bank Indonesia

Megapolitan
600 Warga Bisa Terdampak Pemadaman Listrik Akibat Pencurian Kabel PLN di Tambora

600 Warga Bisa Terdampak Pemadaman Listrik Akibat Pencurian Kabel PLN di Tambora

Megapolitan
Kakak Beradik di Bogor Gunakan Akun Palsu untuk Rekrut Selebgram Promosi Judi Online

Kakak Beradik di Bogor Gunakan Akun Palsu untuk Rekrut Selebgram Promosi Judi Online

Megapolitan
PLN Merugi Rp 25 Juta karena Pencurian Kabel Listrik di Tambora

PLN Merugi Rp 25 Juta karena Pencurian Kabel Listrik di Tambora

Megapolitan
Tak Mampu Beli Tiket Kolam Renang, Anak-anak di Pademangan Berenang di Kali Keruh dan Banyak Ular

Tak Mampu Beli Tiket Kolam Renang, Anak-anak di Pademangan Berenang di Kali Keruh dan Banyak Ular

Megapolitan
Bantahan Ormas Soal Pungli ke Pengendara yang Melintas di Samping RTH Kalijodo: Tak Ada Sejarahnya Cuma Lewat Bayar

Bantahan Ormas Soal Pungli ke Pengendara yang Melintas di Samping RTH Kalijodo: Tak Ada Sejarahnya Cuma Lewat Bayar

Megapolitan
Staf Hasto Kristiyanto Minta Perlindungan ke LPSK Usai Digeledah KPK Terkait Kasus Harun Masiku

Staf Hasto Kristiyanto Minta Perlindungan ke LPSK Usai Digeledah KPK Terkait Kasus Harun Masiku

Megapolitan
Jadwal Konser Jakarta Fair Juli 2024

Jadwal Konser Jakarta Fair Juli 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com