Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Minta Korban Kebakaran Tomang Aktif Urus Dokumen Rusak

Kompas.com - 22/01/2019, 20:55 WIB
Nursita Sari,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta korban kebakaran di Jalan Tomang Raya, Tomang, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, proaktif mengurus dokumen-dokumen yang rusak.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah membangun pos terpadu pengurusan dokumen di Jalan Rawa Kepa Raya, dekat lokasi kebakaran.

"Kami harapkan warga juga proaktif. Dalam suasana seperti ini, banyak dokumen, surat-surat yang hilang. Sudah disiapkan pos terpadu untuk mereka mengurus, tidak perlu menunggu nanti ke kelurahan," ujar Anies seusai meninjau lokasi kebakaran, Selasa (22/1/2019) malam.

Baca juga: Hujan, Tenda Pengungsian Korban Kebakaran Tomang Dimasuki Air

Anies menyampaikan, baru ada 40 korban yang datang ke posko untuk mengurus dokumen-dokumen mereka.

"Hari ini yang melaporkan baru 40-an, padahal dari sisi jumlah korban jauh lebih banyak," kata dia.

Petugas dari Pemprov DKI Jakarta, lanjut Anies, juga akan datang menjemput bola agar warga mengurus dokumen-dokumen mereka yang rusak dan hilang.

Baca juga: Pasukan Oranye Bersihkan Sisa Kebakaran di Tomang

"Nanti petugas kami akan berkeliling memastikan bahwa semua dokumen segera bisa diberikan, karena itu yang bisa membuka pengurusan macam-macam," ucap Anies.

Kebakaran di Tomang terjadi pada Senin (21/1/2019) dini hari.

Api diduga berasal dari ledakan gas milik seorang warga yang sedang memasak untuk usaha warung makannya.

Baca juga: Pemkot Jakbar Sediakan Toilet hingga Truk Air untuk Korban Kebakaran Tomang

Akibatnya, api menghanguskan 165 rumah warga yang berada di RW 011, RW 014, dan RW 015.

Sebanyak 185 KK dengan jumlah 1.251 jiwa menjadi korban kebakaran.

Mereka kini harus mengungsi di sejumlah posko yang disediakan atau ke kediaman kerabat dan saudaranya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kuasa Hukum Klaim Hasto dan Stafnya Dapat Ancaman dari KPK Setelah Lapor ke Bareskrim dan Komnas HAM

Kuasa Hukum Klaim Hasto dan Stafnya Dapat Ancaman dari KPK Setelah Lapor ke Bareskrim dan Komnas HAM

Megapolitan
Resahnya Warga Melawai dengan Aktivitas Restoran dan Parkir Liar di Sekitar Permukiman, Bikin Gaduh dan Kumuh

Resahnya Warga Melawai dengan Aktivitas Restoran dan Parkir Liar di Sekitar Permukiman, Bikin Gaduh dan Kumuh

Megapolitan
Puluhan Anak Berenang di Kali Keruh dan Banyak Ular, Petugas LMK: Takut Mereka Jadi Mangsa

Puluhan Anak Berenang di Kali Keruh dan Banyak Ular, Petugas LMK: Takut Mereka Jadi Mangsa

Megapolitan
Soal Peluang Maju di Pilkada Jabar, Walkot Depok: Tergantung PKS dan Keluarga

Soal Peluang Maju di Pilkada Jabar, Walkot Depok: Tergantung PKS dan Keluarga

Megapolitan
Empat Partai di Kota Bogor Deklarasikan Koalisi Bogor Maju untuk Pilkada 2024

Empat Partai di Kota Bogor Deklarasikan Koalisi Bogor Maju untuk Pilkada 2024

Megapolitan
LPSK Kaji Permintaan Perlindungan dari Staf Hasto Kristiyanto

LPSK Kaji Permintaan Perlindungan dari Staf Hasto Kristiyanto

Megapolitan
Polisi Masih Selidiki Pelaku yang Gelapkan Mobil Bos Rental Korban Penganiayaan di Pati

Polisi Masih Selidiki Pelaku yang Gelapkan Mobil Bos Rental Korban Penganiayaan di Pati

Megapolitan
Kepanasan dan Kena Tetes Hujan, Ini Kisah Pasutri dari Desa Lauran yang Hidup di Rumah Seng

Kepanasan dan Kena Tetes Hujan, Ini Kisah Pasutri dari Desa Lauran yang Hidup di Rumah Seng

Megapolitan
Staf Hasto Mengaku Sempat Takut Dijadikan Tersangka Saat Digeledah KPK

Staf Hasto Mengaku Sempat Takut Dijadikan Tersangka Saat Digeledah KPK

Megapolitan
Muncul Baliho Dukungan Walkot Idris Jadi Cagub Jawa Barat

Muncul Baliho Dukungan Walkot Idris Jadi Cagub Jawa Barat

Megapolitan
WNI di Kamboja Otak Penipuan Modus “Like” dan “Subscribe” Gunakan 15 Rekening Bank Indonesia

WNI di Kamboja Otak Penipuan Modus “Like” dan “Subscribe” Gunakan 15 Rekening Bank Indonesia

Megapolitan
600 Warga Bisa Terdampak Pemadaman Listrik Akibat Pencurian Kabel PLN di Tambora

600 Warga Bisa Terdampak Pemadaman Listrik Akibat Pencurian Kabel PLN di Tambora

Megapolitan
Kakak Beradik di Bogor Gunakan Akun Palsu untuk Rekrut Selebgram Promosi Judi Online

Kakak Beradik di Bogor Gunakan Akun Palsu untuk Rekrut Selebgram Promosi Judi Online

Megapolitan
PLN Merugi Rp 25 Juta karena Pencurian Kabel Listrik di Tambora

PLN Merugi Rp 25 Juta karena Pencurian Kabel Listrik di Tambora

Megapolitan
Tak Mampu Beli Tiket Kolam Renang, Anak-anak di Pademangan Berenang di Kali Keruh dan Banyak Ular

Tak Mampu Beli Tiket Kolam Renang, Anak-anak di Pademangan Berenang di Kali Keruh dan Banyak Ular

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com