Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekam Jejak Yurgen Sutarno Diyakini Sanggup Pikat Parpol di Pilkada Depok 2020

Kompas.com - 20/02/2020, 22:37 WIB
Vitorio Mantalean,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Eks bakal calon independen di Pilkada Depok 2020, Reza Zaki merasa yakin bahwa eks pasangannya, Yurgen Sutarno punya modal kuat untuk merebut perhatian partai politik setelah gagal maju dari jalur independen.

Zaki mengungkapkan, di antara berbagai modal yang dapat jadi nilai jual Yurgen, gagasan dan rekam jejak lah yang ia nilai sebagai modal paling kuat untuk menambal rezim pemerintahan Depok selama ini.

"Misalnya dari segi konten atau kapasitas yang dimiliki oleh Yurgen, artinya seperti yang disampaikan oleh beberapa kawan, gagasan (politik di Depok) enggak ada yang berkembang, apalagi pelaksanaannya," ujar Zaki ketika dihubungi Kompas.com, Kamis (20/2/2020).

"Yurgen bisa mengisi itu, karena masalah sekarang adalah distrust yang tinggi terhadap posisi hari ini," ia menambahkan.

Baca juga: Gagal Capai Target KTP, Pasangan Yurgen-Zaki Batal Maju Independen di Pilkada Depok 2020

Dosen Universitas Bina Nusantara itu merasa yakin bahwa rekam jejak Yurgen dapat membuktikan kapasitas idenya untuk Depok.

Gagasan bisa saja dibuat oleh konsultan sewaan, kata dia, namun rekam jejak Yurgen jadi nilai tambah. Menurut Zaki, itu kekuatan eks pasangannya.

Yurgen yang notabene lulusan Universitas Indonesia pernah berkarier sebagai wartawan selama 4,5 tahun.

Ia kemudian menamatkan S2 jurusan Kebijakan Publik di Oxford University, Inggris, sebelum kembali ke Tanah Air dan mencoba peruntungan sebagai calon anggota DPR lewat Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Baca juga: Ditanya Peluang Maju Lagi di Pilkada Depok, Idris: Jangan-jangan Elektabilitas Saya Rendah

"Saya mengedepankan Yurgen karena dia orang Depok asli. Masa (Depok) punya SDM sekelas Yurgen, lulusan Oxford, pernah jadi wartawan di Amerika 1 tahun, dan pakar kebijakan publik, tapi dia mau dibiarkan begitu-begitu saja," tutur Zaki.

"Nanti dia kabur juga dari Depok. Sementara kita kan enggak gampang mendapatkan orang sekelas dia," imbuh dia.

Sebagai informasi, total fotokopi KTP sebagai syarat maju dari jalur independen yang dihimpun oleh 426 relawan Yurgen-Zaki mencapai 69.037 lembar.

Jumlah ini terpaut agak jauh dari target 85.107 lembar fotokopi KTP atau 6,5 persen dari jumlah daftar pemilih tetap (DPT) Kota Depok.

Atas dasar itu, mereka batal mendaftarkan diri sebagai calon independen ke KPU.

Baca juga: Sohibul Iman: PKS Bisa Usung Idris, tapi Jadi Calon Wakil Wali Kota Depok

Meski demikian, mereka membuka diri kepada seluruh partai politik untuk diusung dalam Pilkada Depok 2020.

"Dengan modal dukungan 69.037 warga Depok, kami akan melanjutkan perjuangan melalui jalur partai politik," ujar mereka.

Setelah Yurgen-Zaki batal maju lewat jalur independen, maka tidak akan ada pasangan calon yang maju lewat jalur tersebut.

Pasalnya, hanya Yurgen-Zaki yang selama ini mengumpulkan dukungan warga untuk jalur perseorangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Megapolitan
Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Megapolitan
Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Megapolitan
Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Megapolitan
Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Megapolitan
Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi mulai Mei 2024

Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi mulai Mei 2024

Megapolitan
Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Megapolitan
Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Megapolitan
Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com