"Penyebaran bahan kampanye menunjukkan peningkatan, biasanya dilakukan dalam bentuk door to door dengan membagikan bahan kampanye,yang paling sering yaitu stiker dan brosur visi misi paslon," jelas Dede.
Baca juga: Pilkada Depok, Idris Mengaku Perlu Genjot Kampanye di Belasan Titik
Di bawahnya, ada metode pertemuan terbatas yang mengambil porsi 6 persen (58) dari keseluruhan kampanye.
Sementara itu, kampanye daring hanya menyumbang 1 persen atau 15 giat selama sebulan lebih masa kampanye Pilkada Depok berlangsung.
Tak pelak, maraknya kampanye di lapangan berimbas pada banyaknya pelanggaran protokol kesehatan, kendati Bawaslu menyebut jumlah pelanggaran itu mulai berkurang.
"Kontradiksi antara jumlah kampanye melalui metode daring dengan tatap muka atau pertemuan terbatas menuntut jajaran pengawasan pemilihan melakukan upaya pencegahan, agar tidak terjadi pelanggaran protokol kesehatan sehingga tidak perlu ada giat yang dibubarkan," jelas Dede.
"Total ada 23 pelanggaran protokol kesehatan (selama kampanye). Penurunan signifikan terjadi di pekan kedua (dari 9 ke 6 pelanggaran) dan pekan keempat (dari 6 ke 2 pelanggaran)," ujarnya.
Peta politik
Sebagai informasi, Pilkada Depok 2020 menjadi ajang tempur dua kandidat petahana yang memilih pisah ranjang untuk berebut kekuasaan pada pemungutan suara 9 Desember 2020 mendatang.
Wali Kota Depok Mohammad Idris, kalangan nonpartai yang dekat dengan PKS, bakal berupaya menyongsong periode kedua kekuasaannya.
Ia akan berduet dengan kader PKS, Imam Budi Hartono yang telah dua periode duduk di DPRD Jawa Barat.
Memperoleh nomor urut 2, Idris-Imam disokong oleh tiga partai di parlemen dengan perolehan 17 kursi, yakni PKS, Demokrat, dan PPP.
Sementara itu, Pradi Supriatna, wakil wali kota saat ini sekaligus Ketua DPC Gerindra Depok, akan berusaha mendepak Idris lewat pilkada.
Ia akan berpasangan dengan Afifah Alia, kader perempuan PDI-P yang gagal lolos ke Senayan pada Pileg 2019 lalu.
Dengan nomor urut 1, Pradi-Afifah didukung koalisi gemuk dengan 33 kursi di DPRD, yakni Gerindra, PDI-P, PAN, PKB, PSI, dan Golkar.
Keduanya bertanding saat Depok masih menjadi wilayah dengan torehan kasus positif Covid-19 terbanyak di Jawa Barat dan Bodetabek dengan total 7.568 kasus per hari ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.