JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua RW 007 Kelurahan Wijaya Kusuma, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Dwi Purwono, menceritakan detik-detik penangkapan tersangka teroris SH pada Jumat (10/9/2021).
Saat penangkapan, Dwi mengaku ikut bersama belasan petugas menyambangi kediaman SH.
"Itu kira-kira jam 08.30 WIB, warga sekitar sudah mulai beraktivitas, sudah mulai ramai sih," kata Dwi saat ditemui, Jumat.
Kata Dwi, sedikitnya sepuluh orang petugas masuk ke dalam rumah SH. Sementara itu, sekira tujuh orang petugas berjaga di luar.
Baca juga: Tersangka Teroris Ditangkap di Jelambar, Tetangga Bilang Orangnya Kurang Bersosialisasi
Menurut warga sekitar, ada juga petugas yang membawa senjata.
"Dia saat itu lagi nyantai saja. Ada keluarganya juga di rumah, ada istri sama anaknya ya," ucap Dwi.
Kemudian, petugas menunjukkan surat perintah penangkapan dan segera menjelaskan maksud kedatangan mereka. Menurut Dwi, SH terkejut kala itu.
"Pada saat penangkapan, dia (SH) sempat terkejut, kita tenangkan, kita kasih penjelasan itu, nah mereka pasrah. Artinya, menerima walaupun tidak tahu nanti prosesnya seperti apa. Enggak ada perlawanan," ungkapnya.
Baca juga: Cerita Ketua RT Soal Penangkapan Teroris di Wilayahnya, Tersangka Ditangkap Tanpa Perlawanan
Istri dan anak SH, disebut Dwi, juga tidak melakukan perlawanan.
"Mereka (keluarga SH) cukup tenang, mereka menyerahkan karena ada kita pengurus, mereka hanya minta (informasi) yang bawa (SH) siapa, 'Tolong Pak RW bisa menjelaskan, bilamana ke depannya kalau orangtua saya enggak bersalah tolong pulangin'," lanjut Dwi.
Penangkapan tersebut, kata Dwi, langsung diikuti penggeledahan kediaman SH. Sejumlah barang dibawa oleh petugas usai penggeledahan.
"Itu buku-buku, dokumen-dokumen pengajian, dokumen-dokumen berkaitan masalah terorisme, jadi banyaklah bukunya," jelas Dwi.
"Buku, dokumen, paspor, terus surat dokumen ke luar negeri (dibawa)," lanjutnya.
Baca juga: Dua Terduga Teroris Diamankan di Bekasi, Ketua RT: Warga Sini, sejak Kecil di Sini
Dwi memperkirakan, ada sekitar 25 buku yang dibawa oleh petugas.Menurut Dwi, sebuah samurai juga ditemukan di kediaman SH.
"Samurai tidak dibawa, ditemukan, cuma dari tim inafis tidak dibawa. Alasannya, dari tim inafis enggak diperluin itu samurainya, tidak berkaitan," ungkap Dwi.