Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akhir Pelarian Briptu Christy: Jadi Buron Polresta Manado karena Sebulan Mangkir Tugas, Ditangkap di Hotel Kemang

Kompas.com - 10/02/2022, 07:57 WIB
Tria Sutrisna,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang polisi wanita (polwan) bernama Briptu Christy Sugiarto mendadak diperbincangkan masyarakat di jagat maya.

Sebab, anggota Polresta Manado, Sulawesi Utara, itu dikabarkan hilang dan tidak diketahui lagi keberadaan.

Informasi tersebut ditepis oleh Kabid Humas Polda Sulawesi Utara Kombes Jules Abraham Abast.

Baca juga: Briptu Christy, Polwan Buron Polresta Manado Tertangkap Propam di Kemang Jaksel

Jules menyebutkan bahwa Briptu Christy justru desersi dan namanya sudah dimasukan ke dalam daftar buronan kepolisian.

"Terkait kabar di media sosial tersebut, bahwa faktanya yang bersangkutan itu desersi," ujar Jules pada Sabtu (5/2/2022).

Jules mengungkapkan, nama Christy sudah dimasukan ke dalam DPO sejak 31 Januari 2022.

Christy diduga telah meninggalkan tugasnya di Polresta Manado sejak 15 November 2021.

Polda bentuk tim gabungan Propam

Jules mengungkapkan bahwa Polda Sulawesi Utara akhirnya membentuk tim gabungan Profesi dan Pengamanan (Propam) dengan polda lain untuk mencari keberadaan Briptu Christy.

Bersamaan dengan itu, Polresta Manado juga sudah mengajukan pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH) terhadap Briptu Christy melalui Sidang Komisi Kode Etik Profesi Polri.

"Karena yang bersangkutan telah meninggalkan tugas tanpa izin dari 30 hari secara berturut-turut," ungkap Jules.

Baca juga: Polda Metro Jaya: Briptu Christy Buron Polresta Manado Ditangkap di Hotel Kawasan Kemang Seorang Diri

Berdasarkan informasi awal yang didapatkan, kata Jules, polwan tersebut diduga berada di Kendari, Sulawesi Tenggara.

Selain itu, Jules memastikan bahwa sidang etik terkait dugaan pelanggaran yang dilakukan Christy akan tetap berlangsung selama proses pencarian.

"Kalaupun yang bersangkutan tidak kembali ke kesatuan, baik saat dicari maupun tidak dicari oleh tim gabungan Propam, tetap yang bersangkutan dapat dilakukan sidang secara inabsentia," jelas Jules.

Curhat ke suami sebelum desersi

Suami Briptu Christy, Briptu R, mengatakan bahwa sang istri sempat curhat kepadanya soal pekerjaan sebelum meninggalkan tugas.

Namun, R belum bisa menyampaikan secara terperinci alasan istrinya desersi.

"Dia meninggalkan tugas dia curhat ke saya, tapi kalau saya share ke media mungkin belum bisa karena itu masalah kantor kan, karena saya juga anggota," kata R saat dihubungi Kompas.com, Rabu (9/2/2022).

"Dia hanya mengatakan mau cari ketenangan dulu, karena mungkin sudah terlalu banyak pikiran dan tekanan," ungkap Briptu R yang bertugas di Polres Mimahasa, Sulawesi Utara.

Baca juga: Suami Polwan yang Jadi Buronan karena Desersi Buka Suara

R berujar, istrinya memang tidak biasa mendapat tekanan lebih apalagi soal pekerjaan.

"Memang (istri saya) tidak bisa menerima tekanan kerja lebih," ujar R.

Sebelum desersi, R bersama Briptu Christy dan keluarganya tinggal di Manado. Kata R, istrinya juga hanya beraktivitas di wilayah Sulawesi Utara.

"Dia hanya di Manado saja, dia sampaikan ke saya pergi ke rumah temannya," ujar R.

Menurut dia, istrinya memang tidak berani sendirian.

"Karena beliau (Christy) dari kecil keluarga atau orangtuanya sudah tidak sama-sama, dari kecil broken home. Jadi mentalnya ya bedalah kan sikap orang menyikapi masalah," kata R.

Ditangkap di hotel kawasan Kemang

Pelarian Briptu Christy pun berakhir setelah dia ditemukan dan ditangkap tim gabungan Propam di kawasan Kemang, Jakarta Selatan.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan mengatakan, buron Polresta Manado itu ditangkap pada Rabu kemarin.

Briptu Christy ditangkap seorang diri di tempat persembunyiannya di salah satu hotel di kawasan Kemang.

"Iya benar, diamankan hari ini di hotel. Sendiri," ujar Zulpan, Rabu.

Baca juga: Akhir Misteri Kecelakaan Mobil di Jakpus, Korban Tewas AKP Novandi dan Kader PSI Fatimah, Sang Politisi Jadi Tersangka

Menurut Zulpan, Briptu Christy langsung dibawa oleh tim gabungan Propam untuk diperiksa lebih lanjut.

Zulpan menambahkan bahwa Polda Metro Jaya selanjutnya bakal berkoordinasi dengan Polda Sulawesi Utara untuk menyerahkan Briptu Christy.

"Proses selanjutnya diambil keterangan dulu, dan karena dia DPO Polda Sulawesi Utara, kami koordinasi dengan Polda Sulawesi Utara untuk dikembalikan," pungkasnya.

Sebagai informasi, Christy sudah menjadi polisi sejak 2014. Sebelumnya, perempuan ini pernah berkuliah di Universitas Negeri Manado.

Polwan ini terakhir kali bertugas di Bagian Sumber Daya Manusia (SDM) Polresta Manado.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Warteg Terbakar, Jalan Duren Tiga Arah Kemang Sempat Ditutup

Ada Warteg Terbakar, Jalan Duren Tiga Arah Kemang Sempat Ditutup

Megapolitan
Diduga karena Korsleting, Sebuah Warteg Terbakar di Duren Tiga

Diduga karena Korsleting, Sebuah Warteg Terbakar di Duren Tiga

Megapolitan
Bocah Jatuh dari Rusunawa Rawa Bebek, Pengamat: Kondisi Rusunawa di DKI Mengkhawatirkan

Bocah Jatuh dari Rusunawa Rawa Bebek, Pengamat: Kondisi Rusunawa di DKI Mengkhawatirkan

Megapolitan
Jalan Prof Dr Satrio Macet Panjang Imbas Proyek Drainase

Jalan Prof Dr Satrio Macet Panjang Imbas Proyek Drainase

Megapolitan
Staf Hasto Kristiyanto Berencana Laporkan Penyidik KPK ke Kompolnas

Staf Hasto Kristiyanto Berencana Laporkan Penyidik KPK ke Kompolnas

Megapolitan
Staf Hasto Kristiyanto Mengaku Siap Kembali Diperiksa KPK, tapi Masih Waswas

Staf Hasto Kristiyanto Mengaku Siap Kembali Diperiksa KPK, tapi Masih Waswas

Megapolitan
Soal Rencana Duet Anies-Sohibul di Pilkada DKI, DPD Golkar : Itu Hak PKS, Silahkan Saja

Soal Rencana Duet Anies-Sohibul di Pilkada DKI, DPD Golkar : Itu Hak PKS, Silahkan Saja

Megapolitan
Gerindra Kota Bogor Masih Tunggu Arahan DPP untuk Tentukan Cawalkot Bogor

Gerindra Kota Bogor Masih Tunggu Arahan DPP untuk Tentukan Cawalkot Bogor

Megapolitan
Pengamat: Rusunawa Rawa Bebek Bukan Ditujukan untuk Keluarga, melainkan Buruh

Pengamat: Rusunawa Rawa Bebek Bukan Ditujukan untuk Keluarga, melainkan Buruh

Megapolitan
Strategi Unik Bima Arya untuk Pilkada Jabar 2024, Pasang Billboard Skincare 'Cerah' dan Janji Bagikan ke Warga

Strategi Unik Bima Arya untuk Pilkada Jabar 2024, Pasang Billboard Skincare "Cerah" dan Janji Bagikan ke Warga

Megapolitan
Kuasa Hukum Klaim Hasto dan Stafnya Dapat Ancaman dari KPK Setelah Lapor ke Bareskrim dan Komnas HAM

Kuasa Hukum Klaim Hasto dan Stafnya Dapat Ancaman dari KPK Setelah Lapor ke Bareskrim dan Komnas HAM

Megapolitan
Resahnya Warga Melawai dengan Aktivitas Restoran dan Parkir Liar di Sekitar Permukiman, Bikin Gaduh dan Kumuh

Resahnya Warga Melawai dengan Aktivitas Restoran dan Parkir Liar di Sekitar Permukiman, Bikin Gaduh dan Kumuh

Megapolitan
Puluhan Anak Berenang di Kali Keruh dan Banyak Ular, Petugas LMK: Takut Mereka Jadi Mangsa

Puluhan Anak Berenang di Kali Keruh dan Banyak Ular, Petugas LMK: Takut Mereka Jadi Mangsa

Megapolitan
Soal Peluang Maju di Pilkada Jabar, Walkot Depok: Tergantung PKS dan Keluarga

Soal Peluang Maju di Pilkada Jabar, Walkot Depok: Tergantung PKS dan Keluarga

Megapolitan
Empat Partai di Kota Bogor Deklarasikan Koalisi Bogor Maju untuk Pilkada 2024

Empat Partai di Kota Bogor Deklarasikan Koalisi Bogor Maju untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com