Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Progres Pembangunan Stasiun MRT Monas...

Kompas.com - 20/09/2022, 17:04 WIB
Muhammad Naufal,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

Salah satu poster yang tertera di lantai concour mengingatkan terkait keselamatan tangan.

"Hand safety, it's no joke. Keselamatan tangan bukan gurauan," demikian yang tertera dalam poster itu.

Baca juga: DPRD DKI Sebut PT MRT Ingin Akuisisi PT KCI untuk Tingkatkan Jumlah Penumpang

Meski masih dalam tahap pengerjaan, tetapi pengerjaan di lantai concour cenderung minim pada Selasa ini.

Hanya ada seorang pekerja yang tengah membengkokan besi di lantai tersebut.

Ada sejumlah titik di lantai itu yang sisi atas atau plafonnya masih bolong sehingga cahaya mentari dapat menembus concour.

Kemudian, lantai kedua merupakan lantai platform.

Baca juga: DPRD DKI Sebut PT MRT Jakarta Akan Ajukan PMD Rp 1,7 Triliun untuk Akuisisi PT KCI

Untuk menuju ke lantai platform, tim Kompas.com harus menuruni tangga sepanjang 10 kurang lebih 10 meter.

Lantai platform merupakan tempat kereta melintas. Proyek terbesar Stasiun Monas terletak di tempat tersebut, yakni pembangunan jalur atau terowongan kereta MRT.

Sinyal gawai otomatis terputus di lantai itu untuk sementara waktu.

Bakal ada dua terowongan yang nantinya terletak di sana. Kini, baru ada satu terowongan yang sudah bisa diakses oleh pekerja.

Baca juga: Ada Galeri MRT di Stasiun Jakarta Kota, Pamerkan Temuan Arkeologi Saat Pembangunan Fase 2

Terowongan yang menuju arah Lebak Bulus itu memiliki panjang sekitar 320 meter.

Diameter dari terowongan itu sendiri sekitar 6 meter.

Terdapat rel sementara yang menembus terowongan itu. Rel itu pun hanya digunakan untuk membantu pekerja dalam mengerjakan tugasnya seperti mengantar kabel, makanan, dan lainnya.

Di atas terowongan itu terinstal saluran udara untuk para pekerja yang berada di bagian dalam terowongan.

Baca juga: 550 Pohon Terdampak Pembangunan MRT Jakarta Fase 2A

Di sisi timur terowongan itu terdapat sketsa berbentuk bulat. Sketsa itu merupakan acuan bagi pekerja untuk dijebol guna membuat terowongan kedua.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com