Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bermodalkan Rp 500.000, Ini Kisah Shafira Jual Kartu THR hingga Raih Omzet Rp 15 Juta

Kompas.com - 22/04/2023, 12:42 WIB
Xena Olivia,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

Untuk satu kartu, harganya Rp 3.500. Namun, ada harga khusus jika pembeli ingin membeli banyak sekaligus.

“Kalau beli 10, jadi Rp 30.000. Beli 30, jadi Rp 85.000. Lalu, kalau beli 50, jadi Rp 140.000,” cerita Fira.

“Masing-masing ada lima desain dengan karakter Spongebob yang paling populer, yaitu Spongebob, Patrick, Squidward, Mr. Crab, dan Plankton,” sambung dia.

Fira menjelaskan, kartu yang paling banyak dibeli adalah kartu Patrick yang bertuliskan ‘Segini cukup y, no nego nego’.

Dia berasumsi, kartu tersebut laku karena dianggap lucu untuk diberikan ke sanak saudara.

“Mungkin dianggap lucu kalau diberikan ke keponakan yang ngeselin kali, ya?” canda Fira sambil tertawa.

Baca juga: Kisah Toni, Pemudik Asal Jaktim yang Berangkat ke Indramayu dengan Odong-odong Kereta Thomas

Melalui penjualan via e-commerce, Fira berhasil meraup omzet sebesar kurang lebih Rp 15 juta.

“Itu belum termasuk penjualan offline. Soalnya banyak teman dari ibu yang ikut pesan. Kalau ditotal sepertinya sekitar Rp 17 juta, belum dihitung secara keseluruhan,” kata dia.

Sempat takut tidak laku

Sebab baru pertama berjualan kartu THR, Fira sempat merasa kartu THR jualannya tidak akan laku. Dia juga merasa desain buatannya tidak terlalu bagus.

“Deg-degan banget, tapi ternyata alhamdulillah yang terjadi malah sebaliknya. Semua orang senang aku juga jadi senang,” ujar Fira sambil terkekeh.

Dalam kurun waktu kurang dari empat hari, Fira dan sepupunya yang tergabung dalam tim dengan dua orang lainnya mengebut melakukan produksi.

““Kami bolak-balik percetakan, memotong kartu dan packing hingga subuh. Istirahat pun hanya kurang dari dua jam dalam empat hari tersebut,” kata Fira.

Baca juga: Kisah Marbut Masjid Tak Mudik Lebaran: Saya Lebih Nyaman di Jakarta

“Tapi alhamdulillah, semuanya berjalan lancar dan semua dikirim sebelum kami berangkat pulang kampung,” sambung dia.

Berhasil bawa keluarga liburan

Hasil penjualan kartu THR tersebut kemudian digunakan Fira untuk pulang kampung dan liburan di kampung bersama keluarga.

“Kebetulan sebelum puasa keluarga besar ingin liburan kecil-kecilan, tapi sebelum puasa aku ragu bisa ikut,” tutur Fira.

“Namun aku bilang dan yakin aja, insyaallah ada rezeki. Alhamdulillah, tiba-tiba rezeki beneran datang secara mendadak,” lanjut dia.

Selain itu, Fira berkata, uang hasil penjualan kartu THR itu juga akan ditabung agar dapat diputar untuk modal produksi berikutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com