Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pindah ke Rusun, Ada yang Gelar Syukuran, Ada yang Tuntut Ganti Rugi

Kompas.com - 18/08/2015, 16:32 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Setelah sekitar satu bulan pindah ke Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Jatinegara Barat, Jakarta Timur, Neni (60) menggelar selamatan di rusun barunya yang berada di lantai empat.

"Biar selamat kan, kalau di Islam kan tradisi. Bukan karena diwajibkan, karena tradisi saja," ujarnya di unitnya, Selasa (18/8/2015).

Selamatan ini dimaksudkan agar semua penghuni rumah diberi kesehatan, dipanjangkan umur, dan selalu dimudahkan rezeki. Selain itu, rumah susun baru yang dihuni tersebut juga diharapkan dapat membawa berkah.

Syukuran yang digelar sekitar pukul 13.15 WIB itu dihadiri oleh sekitar 30 orang. Mereka tidak lain adalah tetangga Neni di Bantaran Kali Ciliwung. Beberapa di antara mereka pun ada yang sudah pindah ke Rusun Jatinegara Barat, yang juga menggelar selamatan seperti yang dilakukan Neni.

"Yang datang ibu-ibu dari sana (Bantaran Kali Ciliwung), tetangga-tetangga di sana. Ada yang sebagian pindah kemarin. Ibu ini juga kemarin udah selamatannya,” kata Neni sambil menunjuk salah satu perempuan di sampingnya.

Dalam selamatan tersebut, mereka membacakan surat Yasin, tahlil, dan beberapa doa. Rangkaian acara selamatan pun ditutup dengan membagikan makanan dan minuman kepada semua yang hadir. Selamatan tersebut selesai pukul 13.50 WIB.

Tuntut ganti rugi

Jika Neni merasa bersyukur, ada juga warga rusun asal Kampung Pulo yang masih mempermasalahkan ganti rugi dari pemerintah. Alex hingga kini mengaku sedang berupaya menyewa pengacara untuk menuntut ganti rugi dari rumahnya yang ditertibkan.

"Ini lagi coba sekali lagi nih ganti orang, dua kali sama ini. Biar pindahnya dapat uang gantian, ini kan pindah tanpa diganti," kata pria yang baru empat hari menempati Rusun Jatinegara Barat itu.

Menurut Alex, ia lebih baik tinggal di rumahnya sendiri meskipun harus kebanjiran. Alasannya, jika di rumah sendiri, ia tak perlu bayar apa pun.

"Bisa-bisa 1 juta sebulan. (Kalau di rumah) biar banjir bandang kan gak pernah bayar," ucapnya.

"Ya kita sih terpaksa, kalau milih ya enggak maulah. Sudah ikhlas saja saya. Sekarang kita lawan pemerintah percuma, enggak bisa menang," ujar dia lagi.

Sama halnya dengan Alex, Rukiah (65) pun mengaku lebih baik tinggal di rumahnya. Sebagai pensiunan, ia merasa keberatan membayar uang sewa dan keperluan lainnya di rusun.

"Lebih baik di sana, air enggak mikirin air, yang dibayar cuma lampu (listrik). Kalau di sini kan listrik bayar, air bayar, rumah bayar. Kalau rumah kita kan enggak. Enggak bayar, listrik doang yang bayar. Air gak bayar. Kalau di sini kan kita harus bayar semua," ujarnya.

Meski setiap tahun terkena banjir luapan kali, Rukiah mengaku ia tidak kaget dan takut lagi jika banjir datang karena sudah terbiasa. Ia hanya tinggal naik ke lantai dua jika lantai satu rumahnya kebanjiran.

Rumah Alex maupun Rukiah di bantaran Kali Ciliwung saat ini belum dibongkar karena menunggu keputusan Pemprov DKI Jakarta pada 20 Agustus mendatang. (Nursita Sari)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 4 Juli 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 4 Juli 2024

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta Hari Ini 4 Juli 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta Hari Ini 4 Juli 2024

Megapolitan
Saat Gibran Kembali Blusukan di Jakarta: Bagi-bagi Susu dan Buku Tulis hingga 'Belanja' Masalah

Saat Gibran Kembali Blusukan di Jakarta: Bagi-bagi Susu dan Buku Tulis hingga "Belanja" Masalah

Megapolitan
Hujan Deras dan Angin Kencang, Pagar Kantor Kelurahan Jurangmangu Barat Tangsel Rusak Tertimpa Pohon

Hujan Deras dan Angin Kencang, Pagar Kantor Kelurahan Jurangmangu Barat Tangsel Rusak Tertimpa Pohon

Megapolitan
Aksi Meresahkan Sopir Taksi 'Online' di Jakut, Berkendara Ugal-ugalan hingga Lecehkan Penumpang Secara Verbal

Aksi Meresahkan Sopir Taksi "Online" di Jakut, Berkendara Ugal-ugalan hingga Lecehkan Penumpang Secara Verbal

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 4 Juli 2024, dan Besok : Pagi Ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 4 Juli 2024, dan Besok : Pagi Ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Saat Tenda-tenda Pengungsi WNA di Depan Kantor UNHCR Dibongkar | Cerita Ojol Masuki Gang Penuh Preman di Kampung Ambon

[POPULER JABODETABEK] Saat Tenda-tenda Pengungsi WNA di Depan Kantor UNHCR Dibongkar | Cerita Ojol Masuki Gang Penuh Preman di Kampung Ambon

Megapolitan
Diminta Investigasi Kasus Penjarahan di Rusunawa Marunda, Pemprov DKI: Sedang Kami Tinjau...

Diminta Investigasi Kasus Penjarahan di Rusunawa Marunda, Pemprov DKI: Sedang Kami Tinjau...

Megapolitan
Daftar Stasiun LRT Jabodebek yang Terintegrasi dengan Transjakarta

Daftar Stasiun LRT Jabodebek yang Terintegrasi dengan Transjakarta

Megapolitan
Bantah Kemenaker, Said Iqbal: Ada 127.000 Buruh yang Di-PHK Dalam 3 Bulan Terakhir

Bantah Kemenaker, Said Iqbal: Ada 127.000 Buruh yang Di-PHK Dalam 3 Bulan Terakhir

Megapolitan
KPAI Sesalkan 80.000 Anak di Indonesia Terjerat Judi Online

KPAI Sesalkan 80.000 Anak di Indonesia Terjerat Judi Online

Megapolitan
Perempuan di Cengkareng Hamil Setelah Dijual Pacarnya untuk Open BO

Perempuan di Cengkareng Hamil Setelah Dijual Pacarnya untuk Open BO

Megapolitan
Heru Budi Tegaskan Mahasiswa Jangan Manipulasi Data untuk Persyaratan KJMU

Heru Budi Tegaskan Mahasiswa Jangan Manipulasi Data untuk Persyaratan KJMU

Megapolitan
Disdik Jabar Sarankan Pemkot Depok Tambah Ruang Kelas di Tiap SMA/SMK Negeri

Disdik Jabar Sarankan Pemkot Depok Tambah Ruang Kelas di Tiap SMA/SMK Negeri

Megapolitan
Pria di Cengkareng Jual Pacar lewat 'Open BO', Sebulan Dapat Lebih dari 5 Pelanggan

Pria di Cengkareng Jual Pacar lewat "Open BO", Sebulan Dapat Lebih dari 5 Pelanggan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com