Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petugas Sekuriti Ini Kembalikan Jam Tangan Senilai Rp 13 Juta kepada Pemiliknya

Kompas.com - 11/05/2016, 18:18 WIB
Jessi Carina

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com — Salah seorang petugas access control atau sekuriti dari ISS, Shandy Rhendaly, menceritakan pengalamannya menemukan jam tangan bermerek ketika sedang bertugas.

Shandy sendiri merupakan petugas sekuriti yang bertugas di sebuah pusat perbelanjaan di Bintaro.

"Saya menemukan jam tangan Michael Kors sewaktu mengecek inventaris di rest room," ujar Shandy kepada Kompas.com di Graha ISS, Bintaro, Rabu (11/5/2016).

Shandy sempat mengecek harga jam tangan tersebut. Harganya, kata Shandy, mencapai Rp 13 juta. Shandy mengatakan, harga jam tangan yang mahal itu tidak membuat dia tergiur untuk menyimpannya. Padahal, dia memiliki kesempatan itu.

"Akhirnya, saya mendokumentasikannya, lalu diamankan di pos lost and found," ujar Shandy.

Setelah beberapa hari, Shandy mengatakan, pemilik jam tangan tersebut kembali untuk mencari jam tangannya. Shandy mengatakan, si pemilik jam begitu bersyukur karena menemukan jam tangannya yang hilang. Hal yang membuat Shandy senang adalah perusahaan outsourcing ISS mendapatkan citra yang baik akibat kejadian itu.

"Dia senang dan terkejut. Kami dapat komentar positif juga, luar biasa ISS security-nya ramah dan service-nya memuaskan," ujar Shandy. (Baca: CEO ISS Ceritakan Kisah-kisah Inspiratif Karyawannya)

Shandy mengatakan hal tersebut membuatnya bersyukur menjadi karyawan outsourcing di ISS. Karena peristiwa itu juga, dia memperoleh penghargaan Golden Heart dari ISS.

Selain Shandy, ada sekitar 428 orang karyawan outsourcing dari ISS yang menerima penghargaan serupa karena kejujuran mereka. Bukan hanya petinggi perusahaan dari ISS Indonesia yang memberi penghargaan kepada para petugas cleaning service, parking service, hingga access control (sekuriti) pada siang itu.

Petinggi perusahaan ISS dari Asia juga turut bersalaman dengan para pekerja itu. ISS sendiri merupakan perusahaan outsourcing yang menawarkan layanan berupa cleaning service, access control, property service, catering service, parking service, dan support service.

Di Indonesia, karyawan yang tergabung dalam perusahaan ini sudah mencapai 61.000 orang dengan jumlah karyawan tetap sebesar 24.000 orang. (Baca: Cerita Petugas Keamanan ISS soal Temuan Tas Berisi Dompet dan Ponsel)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sempat Sidak Alun-alun Bogor, Pj Wali Kota Soroti Toilet hingga PKL di Trotoar

Sempat Sidak Alun-alun Bogor, Pj Wali Kota Soroti Toilet hingga PKL di Trotoar

Megapolitan
Kisah Dian Bertahan Jadi Pelukis Piring, Karya Ditawar Murah hingga Lapak Diganggu Preman

Kisah Dian Bertahan Jadi Pelukis Piring, Karya Ditawar Murah hingga Lapak Diganggu Preman

Megapolitan
Dua Ormas Bentrok hingga Lempar Batu-Helm, Lalin Jalan TB Simatupang Sempat Tersendat

Dua Ormas Bentrok hingga Lempar Batu-Helm, Lalin Jalan TB Simatupang Sempat Tersendat

Megapolitan
Kisah Perantau Bangun Masjid di Kampung Halaman dari Hasil Kerja di Tanah Perantauan

Kisah Perantau Bangun Masjid di Kampung Halaman dari Hasil Kerja di Tanah Perantauan

Megapolitan
Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Megapolitan
Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Megapolitan
Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Megapolitan
PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil 'Survei Langitan'

PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil "Survei Langitan"

Megapolitan
Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Megapolitan
Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Megapolitan
Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Megapolitan
Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Megapolitan
Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Megapolitan
Menunggu Berjam-jam di Masjid Istiqlal, Warga Kecewa Tak Ada Pembagian Daging Kurban

Menunggu Berjam-jam di Masjid Istiqlal, Warga Kecewa Tak Ada Pembagian Daging Kurban

Megapolitan
Sugito Tak Masalah Dapat Daging Kurban Sedikit: Yang Penting Orang di Lingkungan Kita Bisa Makan

Sugito Tak Masalah Dapat Daging Kurban Sedikit: Yang Penting Orang di Lingkungan Kita Bisa Makan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com