JAKARTA, KOMPAS.com - Jembatan penyeberangan multiguna (JPM) atau skybridge Tanah Abang, Jakarta Pusat, mulai dibangun awal Agustus 2018.
Pembangunan skybridge ini merupakan bagian dari rencana penataan kawasan Sentra Primer Tanah Abang.
Selain berfungsi memecah sirkulasi pejalan kaki dari Stasiun Tanah Abang, skybridge juga dibangun untuk menampung pedagang kaki lima (PKL) yang memadati Jalan Jatibaru Raya.
Baca juga: Imbas Skybridge, Tata Ruang Stasiun Tanah Abang Akan Diubah
Mulanya, skybridge ditargetkan rampung 15 Oktober. Target itu kemudian diundur hingga 30 Oktober.
Target itu lagi-lagi molor.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kemudian memastikan pembangunan skybridge Tanah Abang selesai pada 23 November.
Baca juga: Ada Skybridge, Akses Tangga Stasiun Tanah Abang Tetap Dibuka
"Dari kontraktor per kemarin dipastikan bahwa tanggal 23 (November) selesai semuanya. (Pekerjaan) on the track," ujar Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (13/11/2018) pekan lalu.
Perkembangan terakhir, skybridge Tanah Abang rupanya belum bisa digunakan saat pembangunan selesai pada 23 November.
Hal itu diketahui setelah Ombudsman RI Perwakilan Jakarta Raya memfasilitasi pertemuan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 1 pada Jumat (16/11/2018) pekan lalu.
Ketua Ombudsman RI Perwakilan Jakarta Raya Teguh P Nugroho menyampaikan, PD Pembangunan Sarana Jaya selaku BUMD DKI Jakarta perlu menyesuaikan arus penumpang dari dan menuju Stasiun Tanah Abang hingga akhir November.
Baca juga: Tak Dapat Lapak di Skybridge, 204 PKL Akan Direlokasi ke Blok F
"Kalau sudah selesai (penyesuaian dan simulasi), akan dievaluasi lagi apakah pemanfaatan skybridge bisa dilakukan atau belum. Kalau belum, itu juga akan ada penambahan waktu lagi," kata Teguh.
Pemanfaatan skybridge Tanah Abang, lanjut Teguh, tidak bisa dilakukan tergesa-gesa lantaran Pemprov DKI dan PT KAI harus mengutamakan keselamatan penumpang di Stasiun Tanah Abang.
Baca juga: Ada Pekerjaan Tambahan, Anggaran Skybridge Tanah Abang Membengkak
"Yang paling penting adalah keselamatan dan arus penumpang dari Stasiun Tanah Abang ke tempat lainnya. Stasiun Tanah Abang adalah stasiun yang mempunyai arus penumpang terbanyak di Jakarta," ucapnya.
Direktur Utama PD Pembangunan Sarana Jaya Yoory C Pinontoan mengamini ucapan Teguh.