Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Sebut Perampok di Pulomas Sebelumnya Tidak Pernah Menewaskan Korban

Kompas.com - 06/01/2017, 14:24 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Agung Budijono mengatakan, komplotan perampok di Pulomas, Jakarta Timur, sudah sering beraksi di banyak lokasi.

Namun, dari banyak aksiya tersebut, baru kali ini komplotan yang dipimpin Ramlan Butarbutar menewaskan korbannya.

"Ya, ya. Tidak pernah ada sebelumnya (korban yang tewas)," ujar Agung, di tempat kejadian perkara, di Jalan Pulomas Utara, Jakarta Timur, Jumat (6/1/2017).

(Baca: Perampok di Pulomas Hanya Butuh 16 Menit untuk Merampok dan Menyekap)

Agung mengaku belum mengetahui apakah para perampok itu sengaja menyekap para korbannya ke dalam kamar mandi yang sempit untuk menghilangkan nyawa.

Menurut dia, perlu penyidikan lebih dalam untuk mengetahui ada atau tidaknya niat menghilangkan nyawa dengan cara menyekap korban di kamar mandi.

"Kalau masalah sengaja atau tidak sengaja kami tidak bisa sampaikan, tapi kelompok mereka punya spesialisasi menyekap, setelah itu dia tinggal, tidak ada niatan lain," ucap dia.

Agung mengungkapkan, salah satu perampok, Ius Pane, sempat mengungkapkan penyesalannya setelah tahu perbuatannya menyebabkan enam orang tewas.

"Kalimat mereka menyesal semua, benar atau tidaknya mereka sendiri yang tahu," kata Agung.

Polisi telah menangkap semua tersangka perampokan di Pulomas, Jakarta Timur. Mereka adalah Ramlan Butarbutar (tewas), Erwin Situmorang, Alfins Bernius Sinaga, dan Ius Pane.

Dalam peristiwa penyekapan ini korban yang tewas adalah Dodi dan kedua anaknya, Diona (16) dan Gemma (9), Amel yang merupakan teman anak korban, serta Yanto dan Tasro, yang merupakan sopir keluarga, tewas karena kehabisan oksigen.

Sementara Zanette Kalila (13) ditemukan masih hidup bersama Emi (41), Santi (22), Fitriani (23), dan Windy (23).

Kompas TV 72 Adegan Diperagakan Dalam Prarekonstruksi Perampokan Pulomas
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Megapolitan
Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Megapolitan
Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Megapolitan
Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com