Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kala Aksi Walk Out Anggota Dewan DKI Berbalik Jadi Bumerang...

Kompas.com - 16/12/2020, 09:32 WIB
Ivany Atina Arbi,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Aksi walk out para anggota DPRD DKI Jakarta yang diniatkan untuk memberi "efek jera" pada Partai Solidaritas Indonesia (PSI), justru berbalik arah menjadi bumerang.

Mereka ramai-ramai keluar ruang rapat ketika Fraksi PSI hendak membacakan pandangan umum di sidang paripurna DPRD DKI, Senin (14/12/2020) lalu.

Belakangan, banyak pihak mengkritik aksi tersebut. Apalagi melihat latar belakang kekesalan terhadap PSI karena batalnya kenaikan tunjangan anggota DPRD DKI.

Menggali kubur sendiri

Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Pangi Syarwi Chaniago mengatakan, anggota Dewan yang walk out malah merugikan citra mereka sendiri dan partai.

Dengan memprotes PSI, terlihat bahwa ada keinginan dari anggota Dewan untuk naik gaji di tengah pandemi.

PSI sebelumnya yang mengungkap ke publik wacana kenaikan gaji anggota Dewan di dalam Rancangan Kinerja Tahunan (RKT) DPRD DKI Jakarta 2021.

"Masyarakat akan melihat mana partai yang mengawal anggaran rakyat dan mana yang hanya memikirkan dirinya sendiri," ujar Pangi kepada Kompas.com, Selasa (15/12/2020).

Baca juga: Bela Diri Fraksi di DPRD DKI soal Aksi Walk Out Saat PSI Bacakan Pandangan

Sementara itu, Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Lucius Karus menilai, aksi walk out tersebut sebagai sikap yang kekanak-kanakan.

Ia juga menilai, sikap para anggota Dewan tersebut semakin menunjukkan bahwa selama ini mereka memang berkomplot untuk menaikkan gaji dan tunjangan melalui RKT 2021 yang dikritisi oleh PSI.

"Semakin kelihatan bahwa kekompakan fraksi-fraksi dalam menyepakati RKT adalah sesuatu yang dilakukan secara sadar dan penuh nafsu besar untuk mendapatkan tunjangan fantastis," katanya.

Memalukan

Politisi senior Partai Amanat Nasional (PAN) Abdillah Toha mengungkapkan kekecewaannya kepada para wakil rakyat tersebut.

Ia menilai aksi protes terhadap PSI yang menantang kenaikan gaji di tengah pandemi sebagai aksi yang memalukan.

"Itu sangat memalukan sekali. Anak-anak muda itu kan lagi berjuang untuk kritis, kemudian dipojokkan oleh partai besar. Bagaimana wakil rakyat kok kelakukannya seperti itu," ujar Abdillah saat dihubungi Kompas.com, Selasa (15/12/2020).

Partai yang baru dibentuk pada tahun 2014 tersebut faktanya hanya memiliki total delapan kursi di Kebon Sirih.

Abdillah menegaskan bahwa sikap PSI yang buka-bukaan soal anggaran fantastis untuk gaji dan tunjangan anggota DPRD dalam RKT 2021 adalah sikap yang benar.

Baca juga: Polemik Kenaikan Gaji DPRD DKI, Penolakan Fraksi PSI Buat Fraksi Lain Pilih Walk Out

Ramai dicecar warganet

Warganet beramai-ramai mendukung langkah PSI mengkritik anggaran 'nyeleneh' di APBD DKI. Mereka juga mencecar aksi walk out dari anggota dewan tersebut.

Akun @Toperendusara1 misalnya menyindir anggota dewan yang dianggap munafik.

"Warga Jakarta mengucapkan terima kasih kepada seluruh fraksi yang meninggalkan ruangan. Begitulah selayaknya manusia-manusia munafik diperlakukan," ujarnya, Senin (14/12/2020).

Sementara akun @Shandythama1 meminta PSI untuk melanjutkan aksi kritisnya meskipun mendapat perlawanan dari partai-partai besar lain.

"Anggota DPRD DKI yang walk out saat rapat paripurna adalah jiwa-jiwa korup yang nggak suka terhadap partai yang jujur. PSI lanjutkan tekadmu!" ujarnya.

Tak didukung Fraksi

Langkah WO para anggota Dewan rupanya tidak diakui oleh fraksi mereka. Aksi itu disebut bukan mewakili fraksi, meskipun mereka anggota fraksi.

Baca juga: Anggota DPRD DKI Walk Out untuk Protes PSI, Pengamat: Rakyat Akan Menghukum...

Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) DPRD DKI Jakarta Bambang Kusumanto membantah Fraksi PAN ikut walk out.

"Terkait aksi Walk Out DPRD terhadap Fraksi PSI perlu kami sampaikan, Fraksi PAN tidak Walk Out," ujar Bambang dalam pesan tertulis, Selasa (15/12/2020).

Bambang menjelaskan bahwa banyak anggotanya yang memilih ikut rapat secara virtual sehingga tidak terlihat secara fisik.

Meski demikian, pihaknya tetap mendengarkan pandangan Fraksi PSI. Terkait anggota Fraksi PAN yang hadir langsung, Bambang berkilah bahwa kala itu sedang istirahat.

"Kebanyakan anggota kami ikut secara virtual dan sebagian sedang coffee break saat acara berlangsung," tutur nya.

Sementara itu, Wakil Ketua Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta S Andyka menyatakan bahwa keputusan anggotanya keluar ruang rapat bukan sepenuhnya karena walk out memprotes PSI.

Menurut Andyka, beberapa anggotanya punya urusan pribadi masing-masing saat sejumlah anggota DPRD DKI Jakarta walk out menjelang Fraksi PSI membacakan pandangannya.

"Sempat ikut keluar juga walk out, tapi kan keluarnya beda-beda. Artinya, ada yang keluar karena mau merokok, karena mau buang air kecil, ada yang keluar karena memang punya sikap yang sama," kata Andyka.

Andyka juga menegaskan bahwa sebagai pimpinan Fraksi Gerindra, ia tidak menginstruksikan anggotanya untuk walk out.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bawaslu Tingkat Kota DKI Tak Punya Ruang Gakkumdu, Dikhawatirkan Berdampak pada Pelaksanaan Pilkada 2024

Bawaslu Tingkat Kota DKI Tak Punya Ruang Gakkumdu, Dikhawatirkan Berdampak pada Pelaksanaan Pilkada 2024

Megapolitan
Cegah Kehilangan Motor, Pengelola Parkir RTH Kalijodo Akan Pasang CCTV

Cegah Kehilangan Motor, Pengelola Parkir RTH Kalijodo Akan Pasang CCTV

Megapolitan
Kasus Kematian Akseyna UI, Polisi: Jika Dibunuh, Ada 'Gap' 6 Hari Untuk Pelaku Hilangkan Jejak

Kasus Kematian Akseyna UI, Polisi: Jika Dibunuh, Ada "Gap" 6 Hari Untuk Pelaku Hilangkan Jejak

Megapolitan
PKS Usung Anies-Sohibul Iman di Pilkada DKI, DPD Golkar: Kami Masih dengan KIM

PKS Usung Anies-Sohibul Iman di Pilkada DKI, DPD Golkar: Kami Masih dengan KIM

Megapolitan
Jelang Pilkada Jakarta, Bawaslu DKI Belum Punya Ruang Gakkumdu di Tingkat Kota

Jelang Pilkada Jakarta, Bawaslu DKI Belum Punya Ruang Gakkumdu di Tingkat Kota

Megapolitan
Ikut Heru Budi Blusukan di Jakarta, Gibran: Main Aja...

Ikut Heru Budi Blusukan di Jakarta, Gibran: Main Aja...

Megapolitan
Heru Budi dan Gibran Pantau Proyek Penanggulangan Banjir di Kalideres dan Kamal Muara

Heru Budi dan Gibran Pantau Proyek Penanggulangan Banjir di Kalideres dan Kamal Muara

Megapolitan
Gibran dan Heru Budi Bagi-bagi Susu dan Buku Saat Temui Warga di Pasar Ikan Kamal Muara

Gibran dan Heru Budi Bagi-bagi Susu dan Buku Saat Temui Warga di Pasar Ikan Kamal Muara

Megapolitan
Cara Polri Berantas Judi Online : Razia Ponsel Anggota, Pemberian Sanksi hingga Rencana Melibatkan Selebgram

Cara Polri Berantas Judi Online : Razia Ponsel Anggota, Pemberian Sanksi hingga Rencana Melibatkan Selebgram

Megapolitan
Muncul Dugaan Pungli, Palang Parkir Otomatis RTH Kalijodo yang Rusak Akan Diperbaiki

Muncul Dugaan Pungli, Palang Parkir Otomatis RTH Kalijodo yang Rusak Akan Diperbaiki

Megapolitan
Ketua Panitia Lentera Festival Tangerang Pakai Uang Tiket untuk Kepentingan Pribadi

Ketua Panitia Lentera Festival Tangerang Pakai Uang Tiket untuk Kepentingan Pribadi

Megapolitan
Upaya Pencegahan Judi Online di Tubuh Polri, Razia Ponsel Anggota dan Beri Sanksi Pemecatan bagi yang Terlibat

Upaya Pencegahan Judi Online di Tubuh Polri, Razia Ponsel Anggota dan Beri Sanksi Pemecatan bagi yang Terlibat

Megapolitan
Bikin Karcis Parkir RTH Kalijodo hingga Disangka Pungli, Ormas Bilang 'Gate' Otomatis Rusak

Bikin Karcis Parkir RTH Kalijodo hingga Disangka Pungli, Ormas Bilang "Gate" Otomatis Rusak

Megapolitan
Warga Sebut Lampu Tugu Selamat Datang Depok Sering Mati karena Kemasukan Hujan

Warga Sebut Lampu Tugu Selamat Datang Depok Sering Mati karena Kemasukan Hujan

Megapolitan
Harga Tiket Promo Paket Keluarga Jakarta Fair 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Promo Paket Keluarga Jakarta Fair 2024 dan Cara Belinya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com