Dia masih menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD DKI selama proses pergantian antar waktu (PAW) masih berjalan.
Meski sudah digembar-gemborkan akan diganti, Taufik sampai saat ini belum menerima surat pergantian PAW secara resmi.
Dia juga sampai saat ini belum mengetahui secara pasti alasannya dicopot sebagai Wakil Ketua DPRD DKI oleh Gerindra.
"Saya belum terima surat, belum sampai sekarang," ucap Taufik.
Baca juga: Respons M Taufik Saat Tahu Bakal Dicopot sebagai Wakil Ketua DPRD DKI
Meski Taufik dan Ariza terlihat akrab saat tampil di publik, namun pengamat politik dari Universitas Al Azhar Ujang Komarudin menilai ada persaingan sengit diantara keduanya.
Kedatangan Ariza sebagai Wagub DKI disebut-sebut telah menggembosi kekuasaan M Taufik di Gerindra DKI Jakarta dan membelah internal partai itu menjadi dua faksi.
"Semenjak Ariza jadi wakil gubernur, persaingan internal keduanya cukup intens. Sehingga di Gerindra DKI ada dua kubu, M Taufik dan Ariza," kata Ujang kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.
Baca juga: M Taufik Duga Dirinya Dicopot dari Posisi Wakil Ketua DPRD Karena Doakan Anies Jadi Presiden
Ariza ditarik dari DPR RI untuk mengisi jabatan Wakil Gubernur DKI pada 15 April 2020 untuk mengisi pos yang ditinggalkan Sandiaga Uno. Baru 6 bulan menjabat Wakil Gubernur, Ariza sudah menggeser posisi M Taufik sebagai Ketua DPD Gerindra DKI.
Ariza didapuk menjabat sebagai Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta, jabatan strategis yang sudah diemban M Taufik selama 12 tahun terakhir.
Mekanisme pemilihannya bukan dilakukan secara musyawarah, melainkan penunjukan langsung oleh Ketua Umum DPP Gerindra Prabowo Subianto.
"Itulah yang membuat M Taufik merasa disingkirkan, merasa tidak aman dan nyaman. Harusnya Prabowo bijaksana melakukan pergantian lewat musyawarah. Ini membuat M Taufik tidak nyaman," kata Ujang.
Baca juga: Soal Isu Pindah Partai, M Taufik: Kita Lihat Bulan Depan
Belakangan, Ariza pun mengeluarkan surat pencopotan M Taufik dari kursi pimpinan DPRD DKI. Ujang menilai, bukan tidak mungkin kondisi ini membuat Taufik ingin hengkang dari Gerindra.
M Taufik sebelumnya memang tidak membantah kemungkinan itu. Ujang pun memprediksi Gerindra DKI akan mengalami kerugian jika ditinggalkan M Taufik.
Sebab, selama menjabat Ketua DPD Gerindra DKI M Taufik telah terbukti bisa membawa Gerindra memenangi dua kali Pilkada DKI. Kursi Gerindra di DPRD DKI juga selalu bertambah dalam tiga kali pemilu.
"Sedikit banyak atau besar dan kecil, Gerindra akan rugi karena Taufik merupakan tokoh di Gerindra, dan punya massa banyak di Jakarta," tutur Ujang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.