Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Pak Ogah" Tak Setuju Penutupan "U-Turn" di Jakarta: Banyak yang Cari Makan dari Sini

Kompas.com - 26/01/2023, 16:11 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta berencana menutup 27 putaran balik (u-turn) di Ibu Kota sebagai langkah mengatasi kemacetan.

Meski belum diketahui lokasi u-turn yang akan ditutup, tetapi wacana aturan itu belum sepenuhnya disetujui warga.

Jefri, petugas yang membantu mengatur lalu lintas atau "Pak Ogah" di u-turn Jalan Fatmawati Raya, Cilandak, Jakarta Selatan, mengaku tak setuju dengan rencana tersebut karena merugikan orang seprofesinya.

Baca juga: Sederet Langkah Heru Budi Atasi Macet Jakarta: Tutup U-turn, Perbanyak Jalan Satu Arah, hingga Terapkan ERP

"Tidak setuju. Apalagi ada tukang parkirnya. Karena seperti saya di sini (parkir di u-turn) itu hasil buat kebutuhan sehari-hari. Intinya banyak orang cari makan di situ," kata Jefri, Kamis (26/1/2023).

Selain itu, penutupan putaran balik dinilai justru bakal diprotes pengendara.

Sebab, putaran balik lebih jauh dari biasanya. Terlebih apabila volume kendaraan yang meningkat, terutama pada jam pulang kantor.

"Seperti di sini saja, itu kalau jam pulang kerja macet. Banyak kendaraan sore itu putar balik. Kami atur bagaimana tidak terjadi penumpukan di belakang, ya paling dari arah berlawanan kami minta gantian," ucap Jefri.

Baca juga: Atasi Macet, 27 U-turn di Jakarta Bakal Ditutup, 7 Jalan Dibikin Satu Arah

Sementara itu, Eko (26), "Pak Ogah" di u-turn Antasari, Jakarta Selatan mengaku tak setuju aturan Pemprov DKI untuk menutup putaran balik.

"Tidak setuju. Karena untuk di Antasari dari arah Prapanca ke Cipete itu hanya di sini putar balik. Kalau pahitnya ini ditutup, itu mutar balik bisa jauh," ujar Eko.

Eko mengatakan, sepanjang jalan Antasari ini berdekatan dengan permukiman warga. Tak sedikit warga sekitar menggunakan putaran balik untuk mempercepat aktivitas mereka.

"Kalau ditutup warga sini juga seperti tidak akan setuju dan terima. Karena kalau pagi dan sore itu banyak orangtua antar dan jemput anak, itu mutarnya di sini," kata Eko.

Baca juga: Setor Ratusan Juta, Dua TKW Syok Ketahui Penipuan dan Aksi Sadis Serial Killer Wowon dkk

Sebelumnya, Kepala Dishub DKI Jakarta Syafrin Liputo berujar, penutupan u-turn merupakan langkah mendesak yang harus segera dilakukan untuk mengatasi kemacetan Ibu Kota.

"Tahap awal untuk jangka mendesak (mengatasi kemacetan Ibu Kota), melakukan penutupan 27 putaran," tuturnya di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (24/1/2023).

Namun, Syafrin belum mengungkapkan 27 putaran balik yang bakal ditutup.

Syafrin mengungkapkan, selain penutupan puluhan putaran balik, Dishub DKI juga memiliki langkah lain untuk mengatasi kemacetan.

Baca juga: Polisi Ubah Durasi Traffic Light di Margonda Imbas Penutupan U-Turn

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com