Retno mengatakan, revitalisasi Rusunawa Marunda, Jakarta Utara, ini masih dalam perencanaan, tetapi dipastikan akan dilakukan pada tahun 2023.
"Diupayakan secepatnya. Saat ini masih proses perencanaannya," kata Retno.
Saat ini, Pemprov DKI Jakarta tengah mengupayakan memperbaiki rusun itu tanpa menggunakan APBD.
"Tahun ini proses mencari anggaran pembangunan. Diupayakan dana selain APBD," ucap Retno.
Retno mengatakan, perbaikan gedung Rusunawa Marunda itu rencananya akan menggunakan dua skema, yakni Surat Persetujuan Penunjukan Penggunaan Lokasi atau Lahan (SP3L), atau Koefisien Lantai Bangunan (KLB)
"Kita pakai dana SP3L atau Koefisien Lantai Bangunan (KLB)," ujar Retno.
Baca juga: Revitalisasi Rusunawa Marunda yang Atapnya Ambruk Direncanakan Tahun Ini
Revitalisasi Rusunawa Marunda akan melibatkan pihak swasta, tetapi bukan menggunakan dana corporate social responsibility (CSR).
Perbaikan Rusunawa Marunda disebut akan menggunakan skema surat persetujuan penunjukan penggunaan lokasi atau lahan (SP3L) atau kewajiban dana koefisien lantai bangunan (KLB).
"Kenapa tak pakai APBD perubahan? Karena APBD perubahan terbit bulan Oktober dan seluruh pekerjaan harus selesai Desember 2023," ucap Retno.
Namun, Retno tidak menjelaskan total anggaran untuk revitalisasi Rusun Marunda.
Menurut dia, sampai saat ini, DPRKP DKI Jakarta masih melakukan rapat perencanaan.
"Belum selesai buat perancangannya. Boleh (penghuni Rusunawa Marunda yang direlokasi sementara untuk kembali lagi). Kami serahkan kepada warga senyaman mungkin," ucap Retno.
Baca juga: Sebelum Atap Ambruk, Warga Rusunawa Marunda Pernah Diberitahu Hunian Sudah Tak Layak
Atap beton Rusunawa Marunda Blok C5 ambruk pada Rabu (30/6/2023) sekitar pukul 21.30 WIB. Atap itu menimpa hunian saat penguni tengah beristirahat.
Peristiwa ini bermula dari runtuhnya plang nama blok berbahan beton di Blok C5 Rusunawa Marunda.
Beton yang runtuh dari bagian atas itu kemudian mengenai kanopi di beberapa lantai di bawahnya hingga menimpa empat unit hunian warga.