Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Maling "Gentayangan" di Rusunawa Marunda, Nekat Curi Semua Isi Rusun Secara Terang-terangan

Kompas.com - 19/06/2024, 09:20 WIB
Abdul Haris Maulana

Editor

Para pencuri akhirnya tak lagi datang setelah semua bangunan di blok C Rusunawa Marunda kosong melompong dan tak ada yang bisa diambil lagi.

Warga heran aksi pencurian terang-terangan

Aksi pencurian barang-barang di Rusunawa Marunda Klaster C yang dilakukan pada siang hari membuat warga terheran-heran. Para pencuri itu seolah tak segan menjarah isi unit rusun tersebut.

"Kadang ngambilnya bisa siang, pagi atau malam. Mereka (maling) terang-terangan," kata seorang warga Rusunawa yang tak mau disebut namanya, Kamis (13/6/2024).

Warga juga mempertanyakan keberadaan pengelola rusunawa saat pencurian itu terjadi.

Pasalnya, pencurian aset di klaster C tidak dilakukan hanya sehari, melainkan dalam dua bulan berturut-turut.

Baca juga: Penjarahan Rusunawa Marunda Dilakukan Terang-terangan, Warga Pertanyakan Keberadaan Pengelola

Sementara berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi, jarak antara klaster C dengan pos sekuriti dan kantor pengelola tidak terlalu jauh.

Menurut warga, pengelola diduga membiarkan begitu saja aksi pencurian rusunawa di klaster C hingga semua asetnya abis tak tersisa.

"Ya, saya enggak tahu ya, apakah oknum itu dapat uang rokok atau gimana. Ya, cuek aja pelaku mah ambil dan bawa (aset rusunawa)," sambung dia.

Eks Kepala Satuan Pelaksana Penertiban UPRS Wilayah II DKI Jakarta Salfar Ridwan membenarkan aksi penjaharan yang terjadi pada siang hari.

"Benar, ada juga di siang hari meski intesitasnya lebih sedikit," kata Salfar saat dihubungi, Kamis.

Salfar mengaku sudah menegur langsung para pelaku pemcurian.

"Justru karena saya sudah sangat kesal, sudah secara persuasif kami melakukan peneguran, sampai dengan memberikan contoh bahwa adanya mobil pengangkut barang dari luar rusun yang kami serahkan ke polsek," ucap Salfar.

Saat itu, Salfar juga meminta agar para sekuriti bisa lebih tegas dalam mencegah terjadinya pencurian aset di klaster C, tetapi tak juga berhasil.

Sekuriti rusunawa pernah dipukuli maling

Baca juga: Sekuriti Rusunawa Marunda Pernah Dipukuli Saat Cegah Aksi Pencurian

Chandra, sekuriti di Rusunawa Marunda, mengaku pernah dipukuli puluhan orang saat mencegah aksi pencurian di lokasi tersebut.

"Pada saat pengeroyokan kurang lebih ada 30 orang. Tapi, yang melakukan pemukulan terhadap saya dan saya tahu itu, saya laporkan lima orang, karena saya tidak tahu namanya," kata Chandra saat diwawancarai oleh Kompas.com di Rusunawa Marunda, Kamis.

Halaman:


Terkini Lainnya

Sudirman Said Sebut Perencanaan Batavia 'Contekan' untuk Bangun Jakarta

Sudirman Said Sebut Perencanaan Batavia 'Contekan' untuk Bangun Jakarta

Megapolitan
Sejumlah Titik dan Gedung di Jakarta Padamkan Lampu Malam Ini, Cek Lokasinya

Sejumlah Titik dan Gedung di Jakarta Padamkan Lampu Malam Ini, Cek Lokasinya

Megapolitan
Mobil Tertimpa Pohon Saat Melintas, Sopir dan Penumpang Syok

Mobil Tertimpa Pohon Saat Melintas, Sopir dan Penumpang Syok

Megapolitan
Pohon 15 Meter di Kuningan Mendadak Tumbang, Timpa Mobil yang Melintas

Pohon 15 Meter di Kuningan Mendadak Tumbang, Timpa Mobil yang Melintas

Megapolitan
Ulah Rombongan Tiga Mobil di Depok, Tak Bayar Makan yang Dipesan gara-gara Miskomunikasi

Ulah Rombongan Tiga Mobil di Depok, Tak Bayar Makan yang Dipesan gara-gara Miskomunikasi

Megapolitan
Cerita Karyawan Warteg yang Kebakaran di Duren Tiga: Sempat Mati Listrik 2 Kali sebelum Api Membesar

Cerita Karyawan Warteg yang Kebakaran di Duren Tiga: Sempat Mati Listrik 2 Kali sebelum Api Membesar

Megapolitan
Komentar Sejarawan usai Lihat Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia...

Komentar Sejarawan usai Lihat Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia...

Megapolitan
Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia Memprihatinkan, Sejarawan Nilai Pemerintah Pilih Kasih

Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia Memprihatinkan, Sejarawan Nilai Pemerintah Pilih Kasih

Megapolitan
Gudang Timur Kasteel Batavia di Kota Tua, Cagar Budaya tapi Kondisinya Tak Terawat

Gudang Timur Kasteel Batavia di Kota Tua, Cagar Budaya tapi Kondisinya Tak Terawat

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Akibat Tabrak Separator Busway di Kebon Jeruk

Pengendara Motor Tewas Akibat Tabrak Separator Busway di Kebon Jeruk

Megapolitan
Ahmed Zaki Sebut Ridwan Kamil Masih Dipertimbangkan Maju di Jawa Barat

Ahmed Zaki Sebut Ridwan Kamil Masih Dipertimbangkan Maju di Jawa Barat

Megapolitan
Polisi Sebut Penipu Modus “Like-Subscribe” di Youtube Tak Gunakan Data Korban untuk Buka Rekening

Polisi Sebut Penipu Modus “Like-Subscribe” di Youtube Tak Gunakan Data Korban untuk Buka Rekening

Megapolitan
Kasus Penculikan Balita 4 Tahun di Johar Baru Selesai Secara Kekeluargaan

Kasus Penculikan Balita 4 Tahun di Johar Baru Selesai Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Berpotensi Lawan Anies di Pilkada Jakarta, Sudirman Said: Bukan Hal Luar Biasa

Berpotensi Lawan Anies di Pilkada Jakarta, Sudirman Said: Bukan Hal Luar Biasa

Megapolitan
Singgung Kejatuhan VOC karena Korupsi, Sudirman Said: Sejarah Ternyata Berulang

Singgung Kejatuhan VOC karena Korupsi, Sudirman Said: Sejarah Ternyata Berulang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com