Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aksi WNI di Kamboja Kendalikan Penipuan Modus "Like-Subscribe" Youtube, Korban Rugi Rp 806 Juta

Kompas.com - 29/06/2024, 10:00 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Fitria Chusna Farisa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - D, Warga Negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Kamboja menjadi dalang penipuan dengan modus "pencet" like dan subscribe di Youtube.

Hal itu terungkap saat Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya menangkap pria berinisial EO (47) dan perempuan berinisial SM (29) di wilayah Jakarta Barat, Selasa (25/6/2024).

Berdasarkan hasil penyidikan, EO dan SM merupakan kaki tangan D yang bertugas membuat rekening bank di Indonesia.

Rekening yang dibuat keduanya diduga digunakan D untuk menampung hasil penipuan dengan modus pencet like dan subscribe di Youtube.

Korban rugi ratusan juta

Pengungkapan kasus ini bermula saat korban membuat laporan pada 13 Mei 2024. Berdasarkan penuturan korban, ia mulanya ditawari pekerjaan pencet like dan subscribe Youtube dengan imbalan Rp 31.000.

Korban mendapatkan tawaran tersebut dari seseorang berinisial F yang mengaku bekerja sebagai asisten di perusahaan yang bergerak di bidang furnitur.

Baca juga: WNI di Kamboja Jadi Dalang Penipuan Like dan Subscribe Youtube di Indonesia

“Pelapor ditawarkan pekerjaan untuk melakukan like dan subscribe pada video serta akun di Youtube dengan komisi sebesar Rp. 31.000. Lalu, Pelapor dikirimkan sebuah link Telegram melalui WhatsApp dan setelah Pelapor menyetujui untuk melakukan pekerjaan tersebut, Pelapor diwajibkan untuk melakukan deposit sebelum diberikan misi pekerjaan,” kata Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirreskrimsus) Polda Metro Jaya Kombes (Pol) Ade Safri Simanjuntak, Kamis (27/6/2024).

Ade Safri menerangkan, pelapor menderita kerugian ratusan juta rupiah imbas penipuan ini.

Kerugian itu disebabkan karena pelapor selalu memasukkan deposit uang, tetapi tak pernah mendapatkan komisi seperti yang dijanjikan.

“Atas kejadian itu, Pelapor mengalami kerugian sebesar Rp 806.220.000,” tutur Ade Safri.

Peran pelaku

Kembali ke EO dan SM, dua orang yang kini telah dijadikan tersangka itu diketahui memiliki peranan yang berbeda dalam kasus ini.

EO merupakan kenalan dari dalang kasus ini, D. D disebut meminta bantuan EO untuk membuatkan rekening bank karena dirinya berada di Kamboja.

“EO diminta untuk membantu menyiapkan rekening sekaligus ponsel baru dengan imbalan sejumlah uang Rp 1.500.000 per pembuatan rekening,” ucap Ade Safri.

EO kemudian mengajak SM untuk memenuhi permintaan D. SM diminta untuk mencari orang-orang yang mau digunakan datanya guna pembuatan rekening baru.

“EO meminta bantuan kepada SM untuk mencari orang yang mau dipakai datanya untuk membuka rekening yang diduga sebagai sarana kejahatan penipuan,” tutur Ade Safri.

Halaman:


Terkini Lainnya

Jalan Tikus di Jakarta Kerap Tak Dianggap, Pengamat: Seperti Anak Haram yang Dibutuhkan

Jalan Tikus di Jakarta Kerap Tak Dianggap, Pengamat: Seperti Anak Haram yang Dibutuhkan

Megapolitan
Jalan Tikus di Jakarta, Tempat Perputaran Ekonomi Warga Setempat

Jalan Tikus di Jakarta, Tempat Perputaran Ekonomi Warga Setempat

Megapolitan
Wanita di Depok Jadi Korban Remas Payudara Saat Pulang Kerja

Wanita di Depok Jadi Korban Remas Payudara Saat Pulang Kerja

Megapolitan
Benyamin-Pilar Sebut Belum Terima Surat Tugas dari PDI-P Terkait Pilkada Tangsel 2024

Benyamin-Pilar Sebut Belum Terima Surat Tugas dari PDI-P Terkait Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Rajin Blusukan di Jakarta, Gibran Mengaku Mau 'Belanja' Masalah

Rajin Blusukan di Jakarta, Gibran Mengaku Mau "Belanja" Masalah

Megapolitan
Fakta Suami Bunuh Istri di Pulogadung, Pelaku Sudah Pernah Bercerai karena KDRT

Fakta Suami Bunuh Istri di Pulogadung, Pelaku Sudah Pernah Bercerai karena KDRT

Megapolitan
Otak Penipuan Modus “Like-Subscribe” Youtube Diduga di Luar Negeri, Polri Kerja Sama dengan Hubinter

Otak Penipuan Modus “Like-Subscribe” Youtube Diduga di Luar Negeri, Polri Kerja Sama dengan Hubinter

Megapolitan
Ketika Gibran Kembali Rajin Blusukan di Jakarta Sambil Bagi-bagi Susu dan Buku...

Ketika Gibran Kembali Rajin Blusukan di Jakarta Sambil Bagi-bagi Susu dan Buku...

Megapolitan
Suami Tuduh Istri Hamil karena Selingkuh lalu Membunuhnya, Polisi: Hasil 'Test Pack' Negatif

Suami Tuduh Istri Hamil karena Selingkuh lalu Membunuhnya, Polisi: Hasil "Test Pack" Negatif

Megapolitan
Gudang Perabot Terbakar di Bekasi, 5 Anggota Keluarga Tewas

Gudang Perabot Terbakar di Bekasi, 5 Anggota Keluarga Tewas

Megapolitan
Ditanya soal Peluang Maju Pilkada, Raffi Ahmad: Saya Fokus Dukung Kerja Mas Gibran

Ditanya soal Peluang Maju Pilkada, Raffi Ahmad: Saya Fokus Dukung Kerja Mas Gibran

Megapolitan
Cerita Ojol Masuki Gang Penuh Preman di Kampung Ambon, Ambil Paket yang Ternyata Berisi Sabu

Cerita Ojol Masuki Gang Penuh Preman di Kampung Ambon, Ambil Paket yang Ternyata Berisi Sabu

Megapolitan
Kecurigaan Ojol Putus Peredaran Sabu Dibungkus Mi Instan dari Kampung Ambon

Kecurigaan Ojol Putus Peredaran Sabu Dibungkus Mi Instan dari Kampung Ambon

Megapolitan
PDI-P Bogor Buka Peluang Koalisi dengan PKS meski Punya Kandidat Masing-masing di Pilkada

PDI-P Bogor Buka Peluang Koalisi dengan PKS meski Punya Kandidat Masing-masing di Pilkada

Megapolitan
Gibran Ungkap Kondisi Prabowo Sehat Usai Operasi Cedera Kaki

Gibran Ungkap Kondisi Prabowo Sehat Usai Operasi Cedera Kaki

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com