JAKARTA, KOMPAS.com - Suku Dinas Sumber Daya Air (Sudin SDA) Jakarta Selatan meminta maaf atas terdampaknya lalu lintas imbas pembangunan sistem drainase di sejumlah lokasi.
“Kami meminta maaf bila pengguna jalan terganggu dengan aktivitas pembangunan drainase,” ujar Kepala Suku Dinas SDA Jakarta Selatan Santo saat dikonfirmasi, Senin (1/7/2024).
Santo berharap masyarakat dapat memaklumi proyek pembangunan sistem drainase yang saat ini sedang berlangsung di sembilan titik, khususnya di Jalan Prof Dr Satrio.
Kata Santo, pembangunan sistem drainase di Jalan Prof Dr Satrio mengakibatkan satu lajur ditutup di kedua arah.
Akibatnya, kemacetan lalu lintas saat jam sibuk tak dapat terhindarkan.
“Kami sengaja menutup satu lajur jalan untuk mempercepat pengerjaan proyek. Dengan begitu, penutupan tak akan berlangsung lama,” ungkap dia.
Baca juga: Jalan Prof Dr Satrio Macet Panjang Imbas Proyek Drainase
Lebih lanjut, Santo berujar bahwa seluruh pekerjaan pembangunan sistem drainase akan rampung akhir Agustus atau awal November 2024.
Namun, itu tak berlaku seluruhnya karena ada beberapa pembangunan yang progresnya telah mencapai 90 persen.
“Dari sembilan lokasi, ada tiga lokasi yang pengerjaannya hampir selesai. Sisanya Kami targetnya paling lama akhir Agustus atau awal November,” imbuh dia.
Diberitakan sebelumnya, kemacetan parah terjadi di Jalan Prof Dr Satrio, Jakarta Selatan, imbas pembangunan sistem drainase yang memakan badan jalan.
Pantauan Kompas.com, Jumat (28/6/2024), proyek pembangunan itu memakan dua badan jalan sekaligus. Baik Jalan Prof Dr Satrio arah Tanah Abang maupun sebaliknya, arah Kuningan.
Jika di jalan yang mengarah ke Tanah Abang, proyek berada di depan Viva Futsal. Sementara, pembangunan sistem drainase di jalan arah Kuningan berada di depan restoran bebek BKB.
Baca juga: Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan di Sejumlah Jalan Jaksel Imbas Pembangunan Drainase
Setiap ruas jalan, baik yang mengarah Tanah Abang maupun Kuningan, sama-sama terdampak satu lajur.
Akibatnya, kendaraan roda dua maupun kendaraan roda empat harus bergantian saat melintas.
Adapun kemacetan di Jalan Prof Dr Satrio boleh dibilang cukup situasional. Jika jam berangkat kerja, kemacetan lebih banyak terjadi di jalan arah Kuningan.
Sedangkan, saat jam pulang kerja, kemacetan lebih terlihat di jalan arah Tanah Abang.
Hal itu terlihat seperti yang dilihat Kompas.com pukul 17.30 WIB. Kemacetan panjang sejauh satu kilometer terlihat di Jalan Prof Dr Satrio arah Tanah Abang.
Sebaliknya, Jalan Prof Dr Satrio arah Kuningan, yang berada persis di sebelah pembangunan sistem drainase, tak terlihat kemacetan.
Terkait progres pembangunan, belum terlihat kentara progres pengerjaan proyek.
Di dalam proyek yang ditutupi papan berwarna putih tersebut, hanya terlihat sebuah lubang menganga dan satu ekskavator.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.