Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merawat Mereka yang Terabaikan...

Kompas.com - 21/06/2016, 16:06 WIB

Kendati demikian, Suharyono tidak mau menyerah. Dia menyadari, 25 pasien yang kini dirawatnya membutuhkan penanganan hingga sembuh.

Penderita gangguan jiwa yang terabaikan di sudut kota dan jalanan, kata Suharyono, juga memiliki hak untuk sembuh dan hidup sebagai manusia normal.

”Kesembuhan pasien tak dapat dipatok waktu, tergantung kondisi yang bersangkutan. Tetapi yang jelas mereka butuh makan dan perawatan,” ujar Suharyono, yang mengabdi belasan tahun di Yayasan Galuh sebelum mendirikan yayasan sendiri.

Kepala Bidang Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial Dinas Sosial Kota Bekasi Iwan Jenewanto mengakui, Pemkot Bekasi hanya memberikan bantuan kebutuhan pokok senilai Rp 270 juta kepada Yayasan Galuh dan Yayasan Jamrud Biru.

”Memang anggarannya terbatas. Jadi, kami hanya memberikan bantuan berupa kebutuhan pokok,” ucap Iwan.

Tidak hadir

Ketua Komunitas Peduli Skizofrenia Indonesia Bagus Utomo menilai, munculnya panti rehabilitasi kejiwaan yang dikelola sendiri oleh masyarakat merupakan bukti ketidakhadiran negara dalam menangani penderita gangguan jiwa.

Seharusnya, kata Bagus, setiap kabupaten/kota memiliki panti dan rumah sakit jiwa sendiri untuk menangani para penderita gangguan jiwa.

Berdasarkan data Pemkot Bekasi, ada 42 penderita gangguan jiwa di Bekasi yang sejak tahun lalu hingga Juni ini dititipkan dinas sosial ke panti rehabilitasi swadaya masyarakat itu.

Sebab, Kota Bekasi belum memiliki panti dan fasilitas di rumah sakit umum daerah untuk menampung para pasien sakit jiwa.

Panti rehabilitasi kejiwaan seperti Yayasan Galuh dan Jamrud Biru makin dibutuhkan masyarakat ketika negara tak hadir menjamin kehidupan yang layak bagi mereka.

Ironi ini muncul di tengah gaung program revolusi mental pemerintah.

HARRY SUSILO

----

Artikel ini sebelumnya ditayangkan di Harian Kompas edisi Selasa, 21 Juni 2016, dengan judul "Merawat Mereka yang Terabaikan..."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bocah Jatuh dari Rusunawa Rawa Bebek, Pengelola Pastikan Bangunan Masih Kokoh

Bocah Jatuh dari Rusunawa Rawa Bebek, Pengelola Pastikan Bangunan Masih Kokoh

Megapolitan
Demokrat Usulkan Heru Budi di Pilkada Jakarta, Pengamat: Tampaknya Belum Ada Kader Internal yang Pas

Demokrat Usulkan Heru Budi di Pilkada Jakarta, Pengamat: Tampaknya Belum Ada Kader Internal yang Pas

Megapolitan
Sopir Taksi Online yang Sebut Penumpang Pelacur di Pademangan Sudah Dipecat

Sopir Taksi Online yang Sebut Penumpang Pelacur di Pademangan Sudah Dipecat

Megapolitan
Menghitung Munculnya Poros Ketiga Pilkada Jakarta

Menghitung Munculnya Poros Ketiga Pilkada Jakarta

Megapolitan
Pengamat: Heru Budi Punya Modal Sosial Maju Pilkada Jakarta

Pengamat: Heru Budi Punya Modal Sosial Maju Pilkada Jakarta

Megapolitan
Pemprov Jakarta Kaji Wacana Sekolah Swasta Gratis Pakai KJP

Pemprov Jakarta Kaji Wacana Sekolah Swasta Gratis Pakai KJP

Megapolitan
Gibran Rajin Blusukan di Jakarta, Pengamat: Mungkin Upaya untuk Semakin Akrab dengan Warga Sebelum Dilantik

Gibran Rajin Blusukan di Jakarta, Pengamat: Mungkin Upaya untuk Semakin Akrab dengan Warga Sebelum Dilantik

Megapolitan
15 Armada Biskita Trans Depok Mengaspal Pertengahan Juli 2024

15 Armada Biskita Trans Depok Mengaspal Pertengahan Juli 2024

Megapolitan
Sopir Taksi Online yang Ugal-ugalan dan Sebut Penumpang Pelacur Minta Maaf, Kasus Berakhir Damai

Sopir Taksi Online yang Ugal-ugalan dan Sebut Penumpang Pelacur Minta Maaf, Kasus Berakhir Damai

Megapolitan
Anies-Andika Dianggap Bisa Saling Melengkapi di Pilkada Jakarta 2024

Anies-Andika Dianggap Bisa Saling Melengkapi di Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Polisi Selidiki Sosok Pria Pembawa Koper di TKP Penemuan Mayat Wanita dalam Rumah Kos Cipayung

Polisi Selidiki Sosok Pria Pembawa Koper di TKP Penemuan Mayat Wanita dalam Rumah Kos Cipayung

Megapolitan
Bapanas Sidak Pasar Bogor, Pastikan Kondisi dan Ketersediaan Pangan Aman

Bapanas Sidak Pasar Bogor, Pastikan Kondisi dan Ketersediaan Pangan Aman

Megapolitan
Pengamat: Minta Uang ke Pengguna Jalan Tikus untuk Perbaikan Jalan Bukan Tindakan Pungli

Pengamat: Minta Uang ke Pengguna Jalan Tikus untuk Perbaikan Jalan Bukan Tindakan Pungli

Megapolitan
Kebakaran Rumah di Gang Sempit Petamburan, Pemiliknya Alami Luka Bakar di Wajah

Kebakaran Rumah di Gang Sempit Petamburan, Pemiliknya Alami Luka Bakar di Wajah

Megapolitan
Heru Budi Sebut Jakarta Bakal Terus Kekurangan Sekolah karena Banyaknya Pendatang

Heru Budi Sebut Jakarta Bakal Terus Kekurangan Sekolah karena Banyaknya Pendatang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com