Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kini Ada 273 Pedagang di 43 Pasar Jakarta Positif Covid-19, Berikut Daftarnya

Kompas.com - 14/07/2020, 06:19 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasar tradisional menjadi salah satu lokasi penyebaran Covid-19 di Jakarta.

Ratusan kasus positif Covid-19 telah ditemukan di puluhan pasar di Ibu Kota.

Teranyar, 41 pedagang di Pasar Cempaka Putih, Jakarta Pusat, dinyatakan terinfeksi SARS-CoV-2 setelah menjalani pemeriksaan dengan metode polymerase chain reaction (PCR).

Baca juga: 41 Pedagang Positif Covid-19, Pasar Cempaka Putih Ditutup 3 Hari

Pasar pun ditutup selama tiga hari, terhitung 13-15 Juli 2020, untuk didisinfeksi.

"Ada 41 orang (positif Covid-19). Itu yang dites sekitar 90 orang. Hampir setengahnya yang positif dan masih ada yang belum diswab," ujar Kepala Puskesmas Cempaka Putih Dicky Alsadik, Senin (13/7/2020).

273 pedagang positif Covid-19

Temuan kasus di Pasar Cempaka Putih menambah daftar panjang pedagang di pasar tradisional yang terinfeksi Covid-19.

Hingga Senin kemarin, Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (DPP Ikappi) mencatat, ada 273 pedagang di 43 pasar di Jakarta yang dinyatakan positif Covid-19.

Baca juga: RS dan Pasar Jadi Lokasi Penularan Covid-19 Tertinggi di Jakarta

Jumlah pedagang positif Covid-19 di Jakarta paling banyak dibandingkan dengan provinsi lainnya.

"Pedagang teridentifikasi Covid-19 mencapai 1.053 orang, tersebar di 190 pasar di 80 kabupaten/kota dan 26 provinsi. DKI masih menjadi provinsi (dengan kasus) tertinggi," ujar Ketua Bidang Infokom DPP IKAPPI Reynaldi Sarijowan, Senin malam.

Daftar 43 pasar dengan kasus Covid-19

Berikut daftar pasar di Jakarta yang pedagangnya telah terinfeksi Covid-19:

1. Pasar Kramat Jati: 49 pedagang
2. Pasar Perumnas Klender: 18 pedagang
3. Pasar Serdang: 14 pedagang
4. Pasar Kedip: 2 pedagang
5. Pasar Rawa Kerbau: 14 pedagang
6. Pasar Lontar: 1 pedagang
7. Pasar Obor: 1 pedagang
8. Pasar Grogol: 1 pedagang
9. Pasar Gondangdia: 1 pedagang
10. Pasar Petojo Enclek: 9 pedagang
11. Pasar Kebayoran Lama: 14 pedagang
12. Pasar Puri Indah: 1 pedagang
13. Pasar Lenteng Agung: 2 pedagang
14. Pasar Embrio Makasar: 1 pedagang
15. Pasar Koja: 1 pedagang
16. Pasar Minggu: 3 pedagang
17. Pasar Thamrin City: 2 pedagang
18. Pasar Timbul Kartini: 5 pedagang
19. Pasar Tanah Abang: 15 pedagang
20. Pasar Sabeni: 3 pedagang
21. Pasar Petojo Ilir: 7 pedagang
22. Pasar Cideng: 2 pedagang
23. Pasar Palmerah: 9 pedagang
24. Pasar Enjo: 10 pedagang
25. Pasar Rawamangun: 1 pedagang
26. Pasar Kampung Ambon: 11 pedagang
27. Pasar Gembrong: 4 pedagang
28. Pasar Kemiri: 1 pedagang
29. Pasar Pondok Labu: 1 pedagang
30. Pasar Bunga Rawa Belong: 1 pedagang
31. Pasar Kopro: 4 pedagang
32. Pasar Mede: 3 pedagang
33. Pasar Metro Atom: 1 pedagang
34. Pasar Jembatan Merah: 1 pedagang
35. Pasar Karang Anyar: 4 pedagang
36. Pasar Glodok: 4 pedagang
37. Pasar Gang Kancil: 1 pedagang
38. Pasar Bambu Kuning: 2 pedagang
39. Pasar Kedoya Utara: 3 pedagang
40. Pasar Sunter Podomoro: 1 pedagang
41. Pasar Pramuka: 1 pedagang
42. Pasar Belek: 3 pedagang
43. Pasar Cempaka Putih: 41 pedagang

Perlu diwaspadai

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, 6,8 persen dari kasus baru positif Covid-19 ditemukan di pasar.

Anies berujar, pasar menjadi salah satu lokasi yang harus diwaspadai sebagai tempat penyebaran SARS-CoV-2.

Sebab, keramaian di pasar seringkali membuat jarak interaksi antar-orang tak terjaga.

"Kondisi di pasar seringkali membuat interaksi menjadi pendek. Pastikan bahwa semuanya disiplin," kata Anies dalam video yang ditayangkan di akun YouTube Pemprov DKI Jakarta, Minggu (12/7/2020).

Baca juga: Mewaspadai Pasar sebagai Klaster Penyebaran Covid-19 di Jakarta...

Pemprov DKI Jakarta terus memantau dan mengawasi aktivitas di pasar-pasar di Jakarta guna mencegah penyebaran Covid-19.

Ada lebih dari 300 pasar yang diawasi aparat Pemprov DKI.

"Kami pun melakukan pengawasan-pemantauan. Ada lebih dari 300 pasar, 153 di bawah Pemprov DKI Jakarta, kemudian sisanya adalah pasar rakyat," tutur Anies.

Pemprov DKI mengerahkan sekitar 5.000 aparatur sipil negara (ASN) untuk mengawasi pasar-pasar tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga Lihat Ada WNA Bawa Koper Masuk ke Kos Sebelum Penemuan Mayat Dalam Kamar Mandi di Cipayung

Warga Lihat Ada WNA Bawa Koper Masuk ke Kos Sebelum Penemuan Mayat Dalam Kamar Mandi di Cipayung

Megapolitan
Warga Bogor: Saya Tak Setuju Tarif Biskita Naik, Nanti Banyak Masyarakat Pindah ke Kendaraan Pribadi

Warga Bogor: Saya Tak Setuju Tarif Biskita Naik, Nanti Banyak Masyarakat Pindah ke Kendaraan Pribadi

Megapolitan
Bertemu Dedie Rachim, DPD Demokrat Jabar Bahas Soal Penguatan Koalisi di Pilkada Bogor 2024

Bertemu Dedie Rachim, DPD Demokrat Jabar Bahas Soal Penguatan Koalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Menjajal Biskita Margonda-LRT Harjamukti, Moda Transportasi Publik Baru yang Nyaman

Menjajal Biskita Margonda-LRT Harjamukti, Moda Transportasi Publik Baru yang Nyaman

Megapolitan
Heru Budi Berharap Tak Ada Pemalsuan Dokumen di PPDB 2024 Jakarta

Heru Budi Berharap Tak Ada Pemalsuan Dokumen di PPDB 2024 Jakarta

Megapolitan
Walkot Idris: Jumlah Pengguna Transportasi Umum di Depok Baru 15,6 Persen

Walkot Idris: Jumlah Pengguna Transportasi Umum di Depok Baru 15,6 Persen

Megapolitan
Tiang Listrik Miring dan Berkarat di Pasar Minggu, Bikin Cemas Pengendara yang Lewat

Tiang Listrik Miring dan Berkarat di Pasar Minggu, Bikin Cemas Pengendara yang Lewat

Megapolitan
Polantas yang Diduga Pungli di Tol Cawang Bakal Diperiksa Propam

Polantas yang Diduga Pungli di Tol Cawang Bakal Diperiksa Propam

Megapolitan
Bocah Pelaku Pelecehan Sesama Jenis di Cisauk Sempat Pukul dan Ancam Korbannya

Bocah Pelaku Pelecehan Sesama Jenis di Cisauk Sempat Pukul dan Ancam Korbannya

Megapolitan
Viral Video Polantas Minta Uang di Tol Cawang, Dirlantas Minta Maaf

Viral Video Polantas Minta Uang di Tol Cawang, Dirlantas Minta Maaf

Megapolitan
Armada Transjakarta Dinilai Minim, Warga: 'Special Mention' untuk Koridor 3 dan 3E

Armada Transjakarta Dinilai Minim, Warga: "Special Mention" untuk Koridor 3 dan 3E

Megapolitan
Ini Penyebab Mengapa Polisi Belum Tindak Lanjuti Kasus Penjarahan di Rusunawa Marunda

Ini Penyebab Mengapa Polisi Belum Tindak Lanjuti Kasus Penjarahan di Rusunawa Marunda

Megapolitan
Motor Penghuni Kos di Mampang Dicuri, Warga: Pelaku Bobol Gembok Tanpa Bekas Potongan

Motor Penghuni Kos di Mampang Dicuri, Warga: Pelaku Bobol Gembok Tanpa Bekas Potongan

Megapolitan
Tak Lagi Disubsidi di 2025, Tarif Biskita Trans Pakuan Bogor Terancam Naik

Tak Lagi Disubsidi di 2025, Tarif Biskita Trans Pakuan Bogor Terancam Naik

Megapolitan
Mobil Kabur Usai Isi Bensin, Petugas SPBU Bekasi: Kondisi Saat Itu Sepi

Mobil Kabur Usai Isi Bensin, Petugas SPBU Bekasi: Kondisi Saat Itu Sepi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com