Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Penabrak Buang Korbannya di Kebun Kawasan Depok, Sempat Kembali karena Khawatir

Kompas.com - 19/02/2023, 09:30 WIB
M Chaerul Halim,
Icha Rastika

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Kasus korban kecelakaan yang dibuang oleh penabraknya di kebun kawasan Pancoran Mas, Depok terungkap.

Pelakunya yakni seorang oknum pengendara ojek daring berinisial ERA (25).

Ia ditangkap pada Jumat (17/2/2023) pukul 14.00 WIB di daerah Sawangan, Depok dan telah ditetapkan sebagai tersangka.

"Terhadap pelaku sudah kami tetapkan sebagai tersangka," kata Kapolres Metro Depok Kombes Ahmad Fuady saat konferensi pers Sabtu (18/2/2023).

Baca juga: Pelaku yang Tabrak Lalu Buang Korban ke Kebun di Depok Dijerat Pasal Berlapis

Penyidik menyita sejumlah barang bukti, di antaranya satu unit sepeda motor yang digunakan ERA ketika menabrak dan membuang korbannya, STNK, ponsel, serta beberapa potong pakaian.

Pakaian ERA yang disita adalah pakaian yang digunakan pelaku ketika tindak pidana dilakukan. Setelah peristiwa, ERA menyimpan pakaiannya di bawah jok motornya.

Alasan buang korban

Fuady mengungkapkan, alasan tersangka membuang korban yang ditabraknya yakni tak memiliki uang untuk membayar pengobatan di rumah sakit.

Menurut Fuady, awalnya pelaku berniat untuk bertanggung jawab terhadap korban dengan membawanya ke rumah sakit.

Namun, di tengah perjalanan, akhirnya pelaku membuang korban di kebun lantaran kebingungan untuk membayar ongkos pengobatan.

"Pelaku merasa khawatir dengan nanti biaya rumah sakit dan sebagainya," kata Fuady.

"Akhirnya pelaku mengubah niatnya sehingga mencari lokasi untuk menurunkan korban di lokasi yang sepi di area kebun daerah Rawa Denok, Pancoran Mas," ujar dia.

Baca juga: Akhir Pelarian Penabrak yang Buang Korbannya ke Kebun di Depok, Ditangkap dan Mengaku Tak Buang Korban

Kendati demikian, ERA ternyata sempat kembali ke kebun itu untuk mengecek kondisi korban, wanita paruh baya berinisial EL.

Fuady mengatakan, ERA awalnya pulang ke rumah dan menceritakan kejadian tersebut kepada sang istri.

Setelah itu, ia mengajak temannya ke lokasi pembuangan untuk memastikan apakah korban masih ada atau tidak. Sebab, ia mengaku khawatir dengan kondisi korban.

"Pelaku mengajak kawannya kembali ke TKP karena pelaku merasa khawatir dengan kondisi korban," kata Fuady.

Namun, tanpa sepengetahuan ERA, ternyata korban sudah dievakuasi oleh warga setempat ke Rumah Sakit Umun Daerah (RSUD) Kota Depok.

Oleh karena itu, ERA kemudian pergi dan malah memperbaiki kendaraannya yang rusak karena menabrak kendaraan EL.

"Setelah tidak ada, maka pelaku memperbaiki motornya sesuai dengan pengakuan pelaku," imbuh dia.

Tersangka dikenakan pasal berlapis

Atas perbuatan itu, polisi kemudian menjerat tersangka berinisal ERA dengan pasal berlapis karena telah membuang korban yang ditabraknya ke kebun.

"Kami kenakan pasal berlapis yaitu tiga pasal," kata Fuady.

Baca juga: Pemotor yang Tabrak Lalu Buang Korbannya di Depok Belum Jadi Tersangka

Pelaku dijerat tiga pasal dalam Undang-Undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

Pertama, pelaku dikenakan Pasal 310 Ayat 3, dengan ancaman hukuman paling lama lima tahun kurungan penjara.

Kemudian, Pasal 310 Ayat 4 dengan ancaman hukuman paling lama enam tahun kurangan penjara.

"Dan juga Pasal 312 dengan ancaman paling lama tiga tahun," ujar Fuady.

Saat ini, kata Fuady, penyidik telah menahan pelaku di Polres Metro Depok.

Korban ganti warna dan pelat motor

Pelaku sempat mengganti pelat dan warna kendaraan motornya setelah menabrak dan kemudian membuang korbannya ke kebun.

Hal itu diketahui setelah motor beat milik pelaku ditampilkan pada konferensi pers di Mapolrestro Depok, pada Sabtu (18/2/2023).

Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi, terlihat perubahan warna di bagian spakbor dan body kepala motor, yakni menjadi warna merah. Padahal, sebelumnya berwarna putih.

Tak hanya itu, perubahan yang mencolok juga terlihat pada nomor pelat kendaraan bermotor, yang sebelumnya adalah B 6368 EZS diganti dengan B 6134 ZRO.

Baca juga: Polisi Tangkap Pengendara Motor yang Tabrak lalu Buang Ibu-ibu di Depok

Fuady mengatakan, pelaku langsung mengubah warna dan pelat motor itu di bengkel temanya.

Kepada polisi, ERA beralasan bahwa ia hanya ingin memperbaiki motor yang telah rusak setelah menabrak motor korban.

"Dari hasil pemeriksaan, pelaku ke bengkel milik teman pelaku dengan alasan diperbaiki motornya," kata Fuady.

"Pelatnya diganti di bengkel temannya juga," ucap dia.

Pelaku menyesal

Dalam kesempatan yang sama, ERA turut menyampaikan penyesalannya atas perbuatan yang tak bertanggung jawab itu.

Ia banyak menunduk dan menangis saat ditampilkan dalam konferensi pers tersebut.

Namun, ERA menyempatkan diri untuk menyampaikan permohonan maaf atas perbuatannya tersebut.

"Saya sebagai pelaku minta maaf atas kesalahan saya," kata ERA sembari nangis sesenggukan.

Baca juga: Andai Korban Kecelakaan di Depok Langsung Diselamatkan, Tak Dibuang ke Kebun dalam Kondisi Hidup...

ERA mengaku situasinya saat itu diselimuti kepanikan sehingga tak sengaja membuang korban ke kebun.

"Saya sebenarnya tidak ada iktikad untuk membuang di tengah jalan, saya khilaf," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com