Namun, Aca mencoba memaknai diagnosis tersebut dengan cara berbeda. Ia tetap berusaha memberikan yang terbaik dalam segala hal.
Saat bertemu Mensos, Aca pun melepaskan semua isi hati yang biasa dia tulis di buku harian. Sampai-sampai, ia meneteskan air mata.
Baca juga: Ciptakan Wirausahawan Baru dan Sukses, Mensos Risma Luncurkan Program Pena Muda
Sementara, kepada Aca, Risma berpesan untuk tidak menyerah. Ia juga menyebut bahwa Aca mestinya bangga pada diri sendiri.
"Jangan mundur lagi, kamu sudah berbeda dengan anak seusia kamu. Jadi kamu harus bangga dengan diri sendiri," pesan Risma kepada Aca.
Mendengar pesan Risma, Aca tersadar bahwa ia telah melakukan lebih dari mayoritas anak seusianya.
"Beliau bilang jangan mundur lagi. Maju terus, jangan membandingkan diri dengan yang di belakang, harus bangga dengan diri sendiri," kata Aca.
Aca pun berjanji ke dirinya untuk terus bersemangat mengejar cita-citanya menjadi seorang dokter. Kelak, Aca berkeinginan bisa mengobati warga yang sakit di Kepulauan Tanimbar.
"Jadi, sekarang harus terus maju. Apa pun itu jangan menengok ke belakang lagi, maju terus meskipun berkekurangan," imbuh Aca.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.