Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekapitulasi Suara Ulang di Cilincing Sempat Terhambat karena Formulir C1 Plano Terselip

Kompas.com - 01/07/2024, 11:16 WIB
Shinta Dwi Ayu,
Fitria Chusna Farisa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Proses rekapitulasi suara ulang hasil Pemilu Legislatif (Pileg) di 233 tempat pemungutan suara (TPS) yang tersebar di Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, sempat terhambat karena formulir C1 plano yang berisi rincian penghitungan suara di TPS tidak ditemukan.

Adapun proses rekapitulasi suara ulang itu digelar di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta Utara sejak Minggu (23/6/2024) hingga Kamis (27/6/2024).

"Proses rekapitulasi ulang ini sempat terhambat dan mengalami perpanjangan waktu karena adanya beberapa plano C1 tidak diketemukan sehingga menimbulkan protes dari saksi partai," kata Ketua KPU Jakarta Utara, Abi Magarullah, saat dikonfirmasi Senin (1/7/2024).

Sementara, Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran, Data, dan Informasi Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jakarta Utara, Muhamad Sobirin, menjelaskan bahwa formulir C1 plano itu bukan hilang, melainkan hanya terselip.

Namun, Sobirin menyebut, beberapa formulir C1 plano yang sempat terselip tersebut akhirnya ditemukan.

Baca juga: PSU 863 TPS di Gorontalo, KPU Klaim Ribuan KPPS Telah Direkrut dalam 5 hari

"Bukan hilang, tapi terselip, karena saat persidangan di Mahkamah Konstitusi (MK), KPU sempat menyandingkan C1 tersebut sehingga tercecer di kotak C plano lain," kata Sobirin.

Selain karena formulir C1 plano, dinamika dalam forum juga menyebabkan proses rekapitulasi suara ulang menjadi lambat.

Banyak saksi dari partai politik yang menyampaikan keberatan terkait perpanjangan waktu rekapitulasi dan terselipnya formulir C1 plano.

"Kami berusaha sebaik mungkin untuk menjaga integritas proses ini dan memberikan ruang bagi setiap pihak untuk menyampaikan keberatannya," jelas Abi.

Sebagai informasi, rekapitulasi ulang di 233 TPS di Cilincing, Jakarta Utara ini dilakukan karena Mahkamah Konstitusi (MK) mengabulkan permohonan Partai Demokrat yang mencurigai adanya selisih suara Partai Nasdem di wilayah tersebut sebesar 2.402 suara.

Demokrat menilai hal itu berdampak terhadap perolehan kursinya di daerah pemilihan (dapil) DKI Jakarta II.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Faldo Maldini Diisukan Ikut Pilkada Tangerang, Erlangga : Biar Masyarakat yang Menentukan

Faldo Maldini Diisukan Ikut Pilkada Tangerang, Erlangga : Biar Masyarakat yang Menentukan

Megapolitan
Eks Pengelola Sebut Laporan Penjarahan Rusunawa Marunda Sudah Diterima Polisi

Eks Pengelola Sebut Laporan Penjarahan Rusunawa Marunda Sudah Diterima Polisi

Megapolitan
[BERITA FOTO] Warga Kerja Bakti Bersihkan Lokasi Kebakaran di Kampung Bali Tanah Abang

[BERITA FOTO] Warga Kerja Bakti Bersihkan Lokasi Kebakaran di Kampung Bali Tanah Abang

Megapolitan
Semangat Bocah SMP Ikut Kerja Bakti Bersihkan Puing Sisa Kebakaran di Kampung Bali

Semangat Bocah SMP Ikut Kerja Bakti Bersihkan Puing Sisa Kebakaran di Kampung Bali

Megapolitan
Polisi Masih Dalami Penyebab Kebakaran Revo Mall Bekasi

Polisi Masih Dalami Penyebab Kebakaran Revo Mall Bekasi

Megapolitan
Jasad Pria Ditemukan di Depan SPBU Bogor, Diduga Meninggal karena Sakit

Jasad Pria Ditemukan di Depan SPBU Bogor, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Perolehan Suara Turun, NasDem Duga Ada Pelanggaran dalam Rekapitulasi Ulang di Cilincing

Perolehan Suara Turun, NasDem Duga Ada Pelanggaran dalam Rekapitulasi Ulang di Cilincing

Megapolitan
Butuh Kesabaran Ungkap Kasus Dugaan Pemerkosaan Siswi SLB di Kalideres

Butuh Kesabaran Ungkap Kasus Dugaan Pemerkosaan Siswi SLB di Kalideres

Megapolitan
Temukan 45 Bungkus Teh China Isi Sabu di RS Fatmawati, Polisi Buru Pemesan dan Pemilik

Temukan 45 Bungkus Teh China Isi Sabu di RS Fatmawati, Polisi Buru Pemesan dan Pemilik

Megapolitan
Gibran Blusukan di Jakarta Bareng Raffi Ahmad, Pengamat: Upaya agar Aktivitasnya Lebih Diperbincangkan Publik

Gibran Blusukan di Jakarta Bareng Raffi Ahmad, Pengamat: Upaya agar Aktivitasnya Lebih Diperbincangkan Publik

Megapolitan
Ugal-ugalan di Jalan, Mobil Daihatsu Sigra Tabrak Honda Jazz dan Sepeda Motor di Cikokol

Ugal-ugalan di Jalan, Mobil Daihatsu Sigra Tabrak Honda Jazz dan Sepeda Motor di Cikokol

Megapolitan
Kuasa Hukum Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Minta Pelaku Diberi Hukuman Setimpal

Kuasa Hukum Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Minta Pelaku Diberi Hukuman Setimpal

Megapolitan
Kasus Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior Dilimpahkan ke Kejaksaan, Keluarga Bersyukur

Kasus Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior Dilimpahkan ke Kejaksaan, Keluarga Bersyukur

Megapolitan
Korban Kebakaran Kampung Bali Minta Rumahnya Dibangun Kembali, Heru Budi: Nanti Kami Lihat

Korban Kebakaran Kampung Bali Minta Rumahnya Dibangun Kembali, Heru Budi: Nanti Kami Lihat

Megapolitan
Sopir Taksi 'Online' yang Ugal-ugalan dan Sebut Penumpang Pelacur Kena Tulah, Kini Dipecat meski Sudah Berdamai

Sopir Taksi "Online" yang Ugal-ugalan dan Sebut Penumpang Pelacur Kena Tulah, Kini Dipecat meski Sudah Berdamai

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com