Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Keluhkan Minimnya Lampu Penerangan di Jalan Raya Gas Alam Depok

Kompas.com - 02/04/2019, 10:52 WIB
Cynthia Lova,
Dian Maharani

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com- Warga mengeluhkan minimnya penerangan jalan umum (PJU) di Jalan Raya Gas Alam, Cimanggis Depok, Jawa Barat.

Berdasarkan pantauan Kompas.com pada Senin (4/1/2019) 22.00 WIB, sepanjang Jalan Raya Gas Alam terlihat gelap.

Jalan ini diketahui penghubung antara Jalan Raya Bogor ke kawasan Tapos.

Tampak pengendara yang melintasi Jalan raya ini bergantung pada penerangan lampu kendaraan mereka. 

Salah seorang warga Cibubur, Adinda (23), mengatakan, gelapnya jalan raya gas alam menyebabkan dirinya takut melintasi jalan tersebut.

Baca juga: Warga Keluhkan Banjir di Perumahan Taman Duta Depok Tiap Hujan Deras

Menurutnya, minim penerangan di jalan raya gas alam tersebut kerap timbulnya rawan kecelakaan dan kriminalitas.

"Ini kalau malam gelap banget, Mbak, tidak ada penerangan. Apalagi daerah sini kan sepi banget ngeri ada begal," ucap Adinda di Jalan Raya Gas Alam, Cimanggis, Depok, Senin (2/4/2019).

Senada dengan Adinda, Fuad (24), warga Tapos mengatakan, penerangan di Jalan Raya Gas Alam tersebut sudah bertahun-tahun dibiarkan gelap.

"Ya begitu-begitu saja lampunya tidak ada, jalanannya rusak padahal ini kan jalan alternatif ke Jakarta juga," ucap Adinda

Menurut Adinda, minimnya penerangan jalan membuat sejumlah pengendara harus lebih waspada saat melintas.

"Saya kalau lewat sini harus menunggu orang dulu biar barengan jalannya, takut soalnya kalau sendiri, pernah ada yang dibegal, malahan ada pembunuhan di sini," ujarnya. 

Warga Sumur Bandung, Cimanggis, Dede mengatakan, minimnya penerangan sering menyebabkan terjadinya kecelakaan di kawasan tersebut. 

Dede berharap, pemerintah segera menambah penerangan di Jalan Raya Gas Alam tersebut.

"Berharapnya sih lampu penerangan di sini ditambah ya, jadi saya kalau lewat sini enggak takut lagi. Biasanya was-was juga lewat sini soalnya gelap banget," ujar Dede.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengelola Bantah Adanya Praktik Jual Beli di Rusunawa Muara Baru Jakarta Utara

Pengelola Bantah Adanya Praktik Jual Beli di Rusunawa Muara Baru Jakarta Utara

Megapolitan
Gangster Bawa Senjata Kelillingi Tanjung Duren, Polisi Pastikan Tak Ada Korban

Gangster Bawa Senjata Kelillingi Tanjung Duren, Polisi Pastikan Tak Ada Korban

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Brigadir RAT, Sebut Kematian Disebabkan Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Brigadir RAT, Sebut Kematian Disebabkan Bunuh Diri

Megapolitan
Suramnya Kondisi RTH Tubagus Angke, Diduga Jadi Tempat Prostitusi dan Banyak Sampah Alat Kontrasepsi Berserakan

Suramnya Kondisi RTH Tubagus Angke, Diduga Jadi Tempat Prostitusi dan Banyak Sampah Alat Kontrasepsi Berserakan

Megapolitan
Polda Sulut Benarkan Brigadir RAT Jadi Ajudan Pengusaha di Jakarta, tetapi Tak Izin Pimpinan

Polda Sulut Benarkan Brigadir RAT Jadi Ajudan Pengusaha di Jakarta, tetapi Tak Izin Pimpinan

Megapolitan
Mantan Karyawan Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris untuk Bayar Utang Judi dan Beli Motor

Mantan Karyawan Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris untuk Bayar Utang Judi dan Beli Motor

Megapolitan
Pabrik Arang di Balekambang Baru Disegel, Warga Sudah Hirup Asap Pembakaran Arang Selama 15 Tahun

Pabrik Arang di Balekambang Baru Disegel, Warga Sudah Hirup Asap Pembakaran Arang Selama 15 Tahun

Megapolitan
Baru Kerja Sebulan, Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris Gelapkan Uang Rp 172 Juta

Baru Kerja Sebulan, Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris Gelapkan Uang Rp 172 Juta

Megapolitan
Sudah 4 Bulan Permukiman Cipayung Depok Banjir, Akses Jalan Bulak Barat-Pasir Putih Terputus

Sudah 4 Bulan Permukiman Cipayung Depok Banjir, Akses Jalan Bulak Barat-Pasir Putih Terputus

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Segera Bangun RDF Plant Baru di Rorotan dan Pegadungan

Pemprov DKI Diminta Segera Bangun RDF Plant Baru di Rorotan dan Pegadungan

Megapolitan
Terima 256 Aduan Soal THR Lebaran 2024, Pemprov DKI Beri Tenggat Perusahaan hingga Akhir Tahun Ini

Terima 256 Aduan Soal THR Lebaran 2024, Pemprov DKI Beri Tenggat Perusahaan hingga Akhir Tahun Ini

Megapolitan
Banjir di Permukiman Depok Tak Surut 4 Bulan, Ketua RT Duga karena Tumpukan Sampah Tak Ditangani

Banjir di Permukiman Depok Tak Surut 4 Bulan, Ketua RT Duga karena Tumpukan Sampah Tak Ditangani

Megapolitan
Ulah Pengemudi Mobil Dinas Polri di Depok: Tabrak Motor lalu Kabur, Berujung Dibawa Satlantas

Ulah Pengemudi Mobil Dinas Polri di Depok: Tabrak Motor lalu Kabur, Berujung Dibawa Satlantas

Megapolitan
Pabrik Arang di Balekambang Beroperasi Tengah Malam, Bikin Warga Terbangun Gara-gara Asap

Pabrik Arang di Balekambang Beroperasi Tengah Malam, Bikin Warga Terbangun Gara-gara Asap

Megapolitan
Eks Manajer Resto Ramen Hotmen Milik Hotman Paris Ditangkap Usai Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta

Eks Manajer Resto Ramen Hotmen Milik Hotman Paris Ditangkap Usai Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com