"Modus sabu jenis cair ini caranya dimasukkan ke botol cuka apel," ujar Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Komsaris Besar Eko Daniyanto di Mapolda Metro Jaya, Kamis (13/11/2014). Varian sabu cair ini, kata dia, merupakan bahan mentah yang akan diolah lagi untuk menjadi sabu padat.
Beberapa waktu lalu, polisi mendapati modus ini dipakai oleh sindikat yang digerebek di Kalideres, Jakarta Barat, dan apartemen Teluk Intan di Jakarta Utara. (Baca: Sindikat Sabu Samarkan Bahan Baku Cair sebagai Cuka).
Menyelundupkan sabu cair dalam botol cuka, lanjut Eko, hanya merupakan salah satu modus yang pernah didapati polisi. "Pernah ada juga menggunakan goodie bag dan delivery kue," sebut dia.
Menurut Eko, para bandar dan penyelundup diduga terus coba-coba menggunakan beragam cara alias trial and error. Bila salah satu modus sudah ketahuan polisi, ujar dia, cara baru akan dijajal. (Baca: Tempat Sampah di Toilet Pun Jadi Tempat Transaksi Narkoba)
"Itulah yang menjadi salah satu alasan narkoba sulit diberantas total di Indonesia," kilah Eko. Dia lalu menyebutkan dalam dua bulan terakhir sejumlah upaya penyelundupan narkoba digagalkan polisi dengan aneka rupa barang bukti disita.
Barang bukti yang disita tersebut berupa 19,3 kilogram sabu, 37.214 butir ekstasi, 1,03 kilogram heroin, 42 butir erimin--kerap dikenal juga sebagai happy five--, 13,3 kilogram ganja, dan 3,8 kilogram ketamin.
Eko menambahkan, seluruh narkotika tersebut bila dikonversi ke nilai rupiah akan berharga lebih dari Rp 50 miliar. "Dan (sitaan) itu setara dengan menyelamatkan 311.190 jiwa (pemakai)," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.