Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Cuka Apel sampai "Delivery" Kue Jadi Cara Penyelundupan Narkoba

Kompas.com - 13/11/2014, 16:49 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Cara-cara yang digunakan oleh bandar narkoba dalam menyelundupkan barang haramnya disebut semakin beragam, termasuk menyamarkan sabu dalam wujud cair. Beragamnya cara ini jadi kilah kepolisian soal maraknya kasus narkoba.

"Modus sabu jenis cair ini caranya dimasukkan ke botol cuka apel," ujar Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Komsaris Besar Eko Daniyanto di Mapolda Metro Jaya, Kamis (13/11/2014). Varian sabu cair ini, kata dia, merupakan bahan mentah yang akan diolah lagi untuk menjadi sabu padat.

Beberapa waktu lalu, polisi mendapati modus ini dipakai oleh sindikat yang digerebek di Kalideres, Jakarta Barat, dan apartemen Teluk Intan di Jakarta Utara. (Baca: Sindikat Sabu Samarkan Bahan Baku Cair sebagai Cuka).

Menyelundupkan sabu cair dalam botol cuka, lanjut Eko, hanya merupakan salah satu modus yang pernah didapati polisi. "Pernah ada juga menggunakan goodie bag dan delivery kue," sebut dia.

Menurut Eko, para bandar dan penyelundup diduga terus coba-coba menggunakan beragam cara alias trial and error. Bila salah satu modus sudah ketahuan polisi, ujar dia, cara baru akan dijajal. (Baca: Tempat Sampah di Toilet Pun Jadi Tempat Transaksi Narkoba)

"Itulah yang menjadi salah satu alasan narkoba sulit diberantas total di Indonesia," kilah Eko. Dia lalu menyebutkan dalam dua bulan terakhir sejumlah upaya penyelundupan narkoba digagalkan polisi dengan aneka rupa barang bukti disita.

Barang bukti yang disita tersebut berupa 19,3 kilogram sabu, 37.214 butir ekstasi, 1,03 kilogram heroin, 42 butir erimin--kerap dikenal juga sebagai happy five--, 13,3 kilogram ganja, dan 3,8 kilogram ketamin.

Eko menambahkan, seluruh narkotika tersebut bila dikonversi ke nilai rupiah akan berharga lebih dari Rp 50 miliar. "Dan (sitaan) itu setara dengan menyelamatkan 311.190 jiwa (pemakai)," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengemudi Mobil Pelat Dinas Cekcok dengan Sopir Taksi di Kolong Simpang Susun Semanggi

Pengemudi Mobil Pelat Dinas Cekcok dengan Sopir Taksi di Kolong Simpang Susun Semanggi

Megapolitan
Dinas PPAPP Jakarta Periksa Psikologis Perempuan di Cengkareng yang Dijual Pacarnya untuk Open BO

Dinas PPAPP Jakarta Periksa Psikologis Perempuan di Cengkareng yang Dijual Pacarnya untuk Open BO

Megapolitan
SMPN 3 Depok Gelar Audiensi dengan Orangtua Atlet Senam Berprestasi yang Gagal Lolos PPDB

SMPN 3 Depok Gelar Audiensi dengan Orangtua Atlet Senam Berprestasi yang Gagal Lolos PPDB

Megapolitan
Cerita Yanwar, Kantongi Uang Rp 1 Juta Per Minggu dari Jualan Kopi Keliling

Cerita Yanwar, Kantongi Uang Rp 1 Juta Per Minggu dari Jualan Kopi Keliling

Megapolitan
Pohon Setinggi 15 Meter Tumbang Timpa Bedeng Milik Warga di Cakung

Pohon Setinggi 15 Meter Tumbang Timpa Bedeng Milik Warga di Cakung

Megapolitan
Polisi Buru Pria Paruh Baya yang Diduga Lecehkan Wartawan di Alun-alun Bogor

Polisi Buru Pria Paruh Baya yang Diduga Lecehkan Wartawan di Alun-alun Bogor

Megapolitan
Pengguna Transportasi Publik di Jakarta Hanya 18,86 Persen

Pengguna Transportasi Publik di Jakarta Hanya 18,86 Persen

Megapolitan
45 Bungkus Teh China Isi Sabu Hasil Penggerebekan di RS Fatmawati Diduga dari Jaringan Internasional

45 Bungkus Teh China Isi Sabu Hasil Penggerebekan di RS Fatmawati Diduga dari Jaringan Internasional

Megapolitan
Sempat Halangi Akses Warga, Pohon Tumbang di Cakung Barat Kini Sudah Dievakuasi

Sempat Halangi Akses Warga, Pohon Tumbang di Cakung Barat Kini Sudah Dievakuasi

Megapolitan
Korban Kebakaran Kampung Bali Minta Pemerintah Bantu Bangun Ulang Rumah Mereka

Korban Kebakaran Kampung Bali Minta Pemerintah Bantu Bangun Ulang Rumah Mereka

Megapolitan
Perempuan di yang Dijual Pacarnya di Cengkareng Pergi dari Rumah Setelah Bertengkar dengan Orangtuanya

Perempuan di yang Dijual Pacarnya di Cengkareng Pergi dari Rumah Setelah Bertengkar dengan Orangtuanya

Megapolitan
Masyarakat Tak Perlu Khawatir, Bapanas Pastikan Harga dan Stok Pangan di Pasar Bogor Aman

Masyarakat Tak Perlu Khawatir, Bapanas Pastikan Harga dan Stok Pangan di Pasar Bogor Aman

Megapolitan
Diprediksi Akan Duduki Kursi Kesembilan Usai Rekapitulasi Ulang Suara Pileg di Cilincing, Demokrat: Kami Bersyukur

Diprediksi Akan Duduki Kursi Kesembilan Usai Rekapitulasi Ulang Suara Pileg di Cilincing, Demokrat: Kami Bersyukur

Megapolitan
Ketua RT Kehilangan Sosok Suryan, Bos Gudang Perabotan di Jatiasih yang Dikenal Dermawan

Ketua RT Kehilangan Sosok Suryan, Bos Gudang Perabotan di Jatiasih yang Dikenal Dermawan

Megapolitan
Strategi Wali Kota Tangsel Berantas Judi Online, Cek Ponsel ASN hingga Bentuk Satgas

Strategi Wali Kota Tangsel Berantas Judi Online, Cek Ponsel ASN hingga Bentuk Satgas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com