Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Melihat Keaslian Surat Keterangan untuk Pilkada DKI

Kompas.com - 20/01/2017, 18:49 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Surat keterangan (suket) yang dikeluarkan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) DKI Jakarta melalui satuan pelaksana administrasi kependudukan di kelurahan dilengkapi tanda khusus untuk memastikan keasliannya.

Surat keterangan itu bisa digunakan untuk pemilih yang tidak terdaftar dalam daftar pemilih tetap (DPT) dan belum memiliki E-KTP untuk menggunakan hak pilihnya. Syaratnya, pemilih yang bersangkutan harus sudah merekam data untuk E-KTP.

Ketua Unit Pengelola Teknologi Informasi Dinas Dukcapil DKI Jakarta Nur Rahman mengatakan, ada beberapa upaya yang dilakukan Disdukcapil DKI Jakarta untuk memastikan keaslian surat keterangan tersebut.

"Pertama jelas terdata di dalam database dan penduduk tersebut harus datang langsung karena harus melakukan perekaman KTP elektronik. Barulah proses untuk suket bisa dilakukan," ujar Nur dalam diskusi "Bedah Tuntas Suket dalam Pilgub DKI Jakarta" di Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (20/1/2017).

Selain itu, suket tersebut juga ditandatangani oleh kepala satuan pelaksana administrasi kependudukan di kelurahan, tanda tangan basah pemilik suket, dan stempel.

"Stempel ini mengodekan kelurahan tersebut. Jadi, kalau seseorang tinggal di kelurahan A, maka stempelnya kelurahan tersebut. Kalau enggak, patut dicurigai karena berbeda," kata dia.

Perekaman data E-KTP dan pengurusan suket bisa dilakukan di kelurahan mana pun, tidak harus sesuai domisili yang tercantum di KTP lama atau Kartu Keluarga (KK). Setiap kelurahan memiliki 267 stempel kelurahan yang ada di Jakarta untuk memastikan bahwa stempel yang dibubuhkan di suket itu sesuai dengan domisili kelurahan yang bersangkutan.

Selain itu, untuk memastikan suket yang dibawa ke TPS pada saat hari-H pemungutan suara adalah suket yang asli, Disdukcapil sudah menyarankan KPU DKI agar pemilih yang menggunakan suket juga membawa KK atau surat pengantar dari RT/RW.

"Kami juga sudah bersurat kepada KPU terkait dengan menyikapi suket ini pada saat membawa suket, membawa KK atau surat pengantar RT/RW juga," ucap Nur. (Baca: Jika Suket Rusak, Warga Bisa Ajukan Pencetakan Ulang untuk Pilkada)

Komisioner KPU DKI Jakarta Moch Sidik mengatakan masih mengkaji usulan tersebut. KPU DKI tidak ingin syarat administratif menjadi kendala hal yang substantif.

"Bagaimana kalau suketnya asli kemudian tidak membawa KK atau surat pengatar RT/RW, apakah itu kita tolak, tentu saja kita tidak ingin kami menghilangkan hak pillih. Itu yang sedang kami pikirkan. Usulan itu memang banyak, tetapi tidak ada regulasi," kata Sidik dalam kesempatan yang sama.

Sidik menuturkan, KPU DKI memiliki mekanisme untuk agar pemilih yang menggunakan suket untuk menggunakan hak pilihnya adalah pemilih yang memang belum terdaftar dalam DPT. Petugas TPS akan mengecek apakah NIK yang bersangkutan terdaftar dalam DPT.

Cara lainnya yaitu pemilih yang menggunakan suket harus membuat surat pernyataan.

"Dia harus tanda tangan surat pernyataan, di situ akan tercatat identitas kependudukannya. Sebelum tanda tangan pernyataan itu, ada saksi betul-betul kita kawal, bantu cek NIK-nya. Kalau ada namanya di DPT dia enggak berhak (menggunakan suket). Kalau enggak ada di DPT, kami persilakan," tutur Sidik. (Baca: Bawaslu Antisipasi Kecurangan Penggunaan "Suket" dalam Pilkada DKI 2017)

Kompas TV Surat Suara Pilkada DKI Jakarta Selesai Dicetak
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

600 Warga Bisa Terdampak Pemadaman Listrik Akibat Pencurian Kabel PLN di Tambora

600 Warga Bisa Terdampak Pemadaman Listrik Akibat Pencurian Kabel PLN di Tambora

Megapolitan
Kakak Beradik di Bogor Gunakan Akun Palsu untuk Rekrut Selebgram Promosi Judi Online

Kakak Beradik di Bogor Gunakan Akun Palsu untuk Rekrut Selebgram Promosi Judi Online

Megapolitan
PLN Merugi Rp 25 Juta karena Pencurian Kabel Listrik di Tambora

PLN Merugi Rp 25 Juta karena Pencurian Kabel Listrik di Tambora

Megapolitan
Tak Mampu Beli Tiket Kolam Renang, Anak-anak di Pademangan Berenang di Kali Keruh dan Banyak Ular

Tak Mampu Beli Tiket Kolam Renang, Anak-anak di Pademangan Berenang di Kali Keruh dan Banyak Ular

Megapolitan
Bantahan Ormas Soal Pungli ke Pengendara yang Melintas di Samping RTH Kalijodo: Tak Ada Sejarahnya Cuma Lewat Bayar

Bantahan Ormas Soal Pungli ke Pengendara yang Melintas di Samping RTH Kalijodo: Tak Ada Sejarahnya Cuma Lewat Bayar

Megapolitan
Staf Hasto Kristiyanto Minta Perlindungan ke LPSK Usai Digeledah KPK Terkait Kasus Harun Masiku

Staf Hasto Kristiyanto Minta Perlindungan ke LPSK Usai Digeledah KPK Terkait Kasus Harun Masiku

Megapolitan
Jadwal Konser Jakarta Fair Juli 2024

Jadwal Konser Jakarta Fair Juli 2024

Megapolitan
Dua Penipu “Like” dan “Subscribe” yang Tertangkap Bertugas Bikin Rekening

Dua Penipu “Like” dan “Subscribe” yang Tertangkap Bertugas Bikin Rekening

Megapolitan
Cegah Pencurian, PLN Minta Masyarakat Segera Lapor jika Lihat Orang Mencurigakan di Sekitar Instalasi Listrik

Cegah Pencurian, PLN Minta Masyarakat Segera Lapor jika Lihat Orang Mencurigakan di Sekitar Instalasi Listrik

Megapolitan
Dua Pria di Jakbar Jual 9 Kg Kabel PLN Curian Seharga Rp 1 Juta

Dua Pria di Jakbar Jual 9 Kg Kabel PLN Curian Seharga Rp 1 Juta

Megapolitan
Kakak Beradik di Bogor Rekrut 70 Selebgram untuk Promosikan 16 Situs Judi 'Online' Sejak 2022

Kakak Beradik di Bogor Rekrut 70 Selebgram untuk Promosikan 16 Situs Judi "Online" Sejak 2022

Megapolitan
Pemkot Depok Sediakan Beasiswa untuk Siswa Tidak Mampu yang Gagal Lolos PPDB

Pemkot Depok Sediakan Beasiswa untuk Siswa Tidak Mampu yang Gagal Lolos PPDB

Megapolitan
PLN Sebut Pencurian Kabel di Tambora Bisa Bikin Korsleting dan Ledakan

PLN Sebut Pencurian Kabel di Tambora Bisa Bikin Korsleting dan Ledakan

Megapolitan
Walkot Idris Akui Jumlah SMA di Depok Masih Kurang

Walkot Idris Akui Jumlah SMA di Depok Masih Kurang

Megapolitan
Polisi Bekukan 16 Rekening Bank Penampung Dana Judi Online di Bogor

Polisi Bekukan 16 Rekening Bank Penampung Dana Judi Online di Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com